Bacaini.id, KEDIRI – Jika pada umumnya budidaya lele dilakukan perseorangan, di tengah perkotaan Mojokerto terdapat Kampung Lele. Uniknya, budidaya sekaligus destinasi wisata lokal ini dicetuskan oleh seorang warga yang merupakan mantan kuli bangunan.
Memanfaatkan lahan rumahnya yang masih tersisa, Totok Winaryo sukses menjadi pioneer Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) hingga saat lingkungan kediamannya menjadi Kampung Lele.
Pokdakan yang diberi nama ‘Wahyu Lele 2’ ini tepatnya berada di Lingkungan Karanglo, gang 1/32, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Budidaya ikan lele dilakukan dengan menggunakan metode bioflok kolam terpal.
Totok mulai merintis budidaya ikan lele secara mandiri sejak Agustus 2022 lalu. Sebelumnya, pria berusia 46 tahun itu sempat mengikuti sejumlah pelatihan budidaya lele. Dari situlah dia memetik pelajaran bahwa keberanian dan mau mencoba menjadi kunci dari sebuah usaha.
“Awalnya ikut KUBE, setelah saya pelajari, ternyata tidak bisa jalan kalau dikelola banyak orang. Jadi saya ikut pelatihan, saya kasih contoh dulu ke warga yang lain. Alhamdulillah banyak yang tertarik,” cerita Totok di kediamannya, Rabu, 22 Februari 2023.
Menurutnya, masing-masing peternak ikan lele diharuskan memiliki minimal tiga kolam untuk mengawali usaha. Dari tiga kolam itu, nilai keuntungan yang bisa dicapai sekitar 40 sampai 50 persen setiap kali panen.
Seperti yang dilakukannya saat itu. Totok membuat tiga kolam lele di halaman rumahnya dengan modal Rp3.000.000. Masing-masing kolam berukuran 56 sentimeter berisi sekitar 5.000 bibit ikan lele.
Meskipun pemberian pakan dalam budidaya ikan lele terbilang cukup mudah, namun Totok memiliki trik khusus. Setiap tiga hari sekali, takaran pakan berupa pelet untuk ribuan bibit ikan lele harus selalu bertambah hingga masa panen tiba.
“Hari pertama sampai hari ketiga butuh tiga ons pelet. Pagi, siang, sore masing-masing satu ons. Selanjutnya, takaran harus bertambah sampai masa panen. Bahkan bisa mencapai puluhan kilogram per hari,” sebut Totok.
Dengan pengalaman serta usaha yang dirintis mulai dari nol, akhirnya Totok berhasil menularkan ilmunya kepada 13 orang anggota ‘Wahyu Lele 2’. Secara keseluruhan, sekarang ini ada sebanyak 42 bioflok yang aktif.
“Selain modal uang, yang paling penting itu modal keberanian untuk mencoba,” imbuhnya.
Penulis: Fio
Editor: Novira