KEDIRI – Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020 cukup menjadi momok calon mahasiswa. Selain dilaksanakan di tengah pandemi, mereka harus berjuang menyelesaikan soal ujian dengan model berbeda.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kali ini dilakukan dengan urutan terbalik. Jika tahun lalu peserta mendaftar ke perguruan tinggi terlebih dulu baru mengikuti ujian, kali ini tidak.
Peserta diminta mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Organisasi nirlaba ini ditunjuk pemerintah untuk menjaring data calon mahasiswa melalui ujian dengan standar nasional. Nilai inilah yang dipergunakan untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri yang diminati.
Model ujiannya juga berubah dari tahun sebelumnya. Jika dulu peserta mengerjakan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC), kini diganti UTBK berbasis komputer dengan patokan Tes Potensi Skolastik (TPS). Tes ini untuk mengukur kemampuan kognitif siswa yang dianggap penting untuk mengukur keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. Kemampuan ini meliputi kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.
Kemampuan penalaran umum disini meliputi penalaran bacaan (membaca teks tabel atau grafik, paragraph argumentative, memahami informasi dalam bacaan, analisis dari tabel/grafik/kurva yang disertakan dalam teks bacaan); dan penalaran kuantitatif (operasi bilangan bulat, pecahan, perbandingan, aritmatika, persamaan linear, pola bilangan, dan lain-lain).
Sementara pengetahuan kuantitatif meliputi Aljabar, aritmatika, geometri, peluang, kecukupan data ya/tidak, fungsi, statistika, dan lain-lain. Kemampuan pengetahuan dan pemahaman Umum termasuk soal Bahasa Indonesia dan sebagian Bahasa Inggris.
Sedangkan kemampuan pemahaman bacaan dan menulis termasuk pemahaman inti paragraf, kesimpulan, pesan tersirat, dan lain-lain; serta penggunaan EYD yang tepat. Pengetahuan tentang idiom, anonym, sinonim, identifikasi wacana, mencari informasi dari bacaan. Dan perlu diketahui juga, bahwa bahasa yang digunakan pada TPS sebagian menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, perlu menyiapkan diri dengan cara berlatih soal sesering mungkin dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.
Melansir dari laman kelaspintar.id, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk mengikuti UTBK. Simak baik-baik tips berikut ini:
Jangan berpatokan soal tahun lalu
Perluas pengetahuan dan model soal dari tahun sebelumnya. Menjadikan soal-soal UTBK tahun lalu sebagai pegangan tidak masalah, namun jangan membayangkan modelnya akan sama.
Latihan soal secara berulang
Tak ada trik yang lebih hebat dalam menyelesaikan ujian selain berlatih. Semakin tinggi intensitas kita menyelesaikan soal latihan, semakin siap menghadapi model soal apapun dalam ujian. Gunakan modul SBMPTN 2020 sebagai panduan untuk memudahkan belajar.
Me-review diri
Mereview hasil latihan yang kalian kerjakan pada materi UTBK tahun-tahun sebelumnya sangat penting dilakukan. Ini akan mengukur sejauh mana kita menguasai materi yang akan diujikan nanti.
Persiapkan diri untuk pertanyaan tersulit
Mitigasi bentuk pertanyaan yang dianggap sulit, agar kalian bisa memperdalam dan memahami ulasan mengenai soal-soal tersebut secara berulang. Dan buatlah catatan penting untuk melihat, materi apa saja yang sudah dikuasai dan belum.
Evaluasi tanpa henti
Evaluasi seluruh hasil latihan soal yang kita kerjakan secara berulang. Hal ini penting untuk mengukur kemampuan dalam menjawab seluruh soal-soal yang diujikan dalam tes UTBK 2020. Selain itu, dengan evaluasi ini, kita juga bisa mengukur ada atau tidaknya kemajuan memahami materi yang dipelajari.
Siapkan strategi
Terakhir, jika hasil evaluasi yang kita lakukan menunjukan perubahan peningkatan diatas 85 %, itu artinya kita sudah siap melangkah pada strategi selanjutnya yang cepat, tepat dan efektif. Kerjakan soal-soal yang dianggap mudah terlebih dahulu, dengan begitu kita bisa menyelesaikan tes UTBK dengan efektif. (*)