TRENGGALEK – Sempat diremehkan karena berada di daerah paling selatan Jawa Timur, Kabupaten Trenggalek memborong penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri. Prestasi ini mengangkat “derajat” Jawa Timur yang sempat distigma buruk dalam penanganan Covid-19.
Dalam lomba Inovasi Tatanan Baru yang Produktif dan Aman dari Covid-19, Kabupaten Trenggalek memborong empat penghargaan. Terdiri dari Juara 1 sektor PTSP, Juara 1 sektor hotel, Juara 1 sektor restoran, dan Juara 3 sektor wisata.
“Penghargaan ini menjadi semangat kami untuk menuntaskan pandemi di Trenggalek. Saat ini penyebaran wabah di Trenggalek masuk zona kuning, yang berarti penyebaran Covid-19 sangatlah rendah,” kata Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.
Atas kemenangan ini, Kabupaten Trenggalek berhak mendapatkan hadiah uani tunai yang cukup besar. Yakni uang sebesar Rp 3 milyar untuk Juara 1 dan Rp 1 milyar untuk juara 3. Dengan hasil ini, Bupati Nur Arifin berhak membawa pulang Rp 10 milyar dari Kementerian Dalam Negeri. Rencananya uang itu akan diberikan kepada organisasi perangkat daerah di masing-masing kategori.
Dalam penanganan Covid-19, Kabupaten Trenggalek bisa dibilang berani. Moch. Nur Arifin yang menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan mengambil tindakan memblokir seluruh akses masuk ke kawasan Trenggalek. Dari puluhan akses masuk baik besar maupun kecil, hanya tiga jalur yang dibuka dengan pengawasan ketat (check point).
Kini setelah masa pemberlakukan pembatasan berskala besar berakhir, Pemkab Trenggalek bersiap melaksanakan kehidupan new normal. Kesiapan inilah yang didokumentasikan dalam bentuk video dalam ajang Inovasi Tatanan Baru yang Produktif dan Aman dari Covid-19.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan lomba ini diciptakan sebagai gerakan nasional bersama untuk beradaptasi menghadapi pandemi Covid-19. Lomba ini telah dilaksanakan pada 29 Mei 2020, dengan total 2.517 video yang masuk.
“Kemendagri bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Covid-19, Kemenpan RB, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan, berinisiatif untuk mengadakan lomba antar daerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19,” kata Tito dalam sambutannya.
Panitia membagi lomba ini dalam tujuh kategori tatanan new normal, yakni pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi publik, dan pelayanan terpadu satu pintu atau PTSP.
Lomba ini dibagi dalam empat cluster tingkatan pemda, dengan hadiah total senilai Rp 168 milyar. Hadiah itu sebagai insentif kepada masing-masing pemerintah daerah untuk mempersiapkan tatanan baru. Dan menariknya, dari deretan daerah yang mengikuti kompetisi, DKI Jakarta yang telah lebih dulu melaksanakan new normal justru tak masuk dalam daftar pemenang. (*)