Bacaini.ID, KEDIRI – Komunitas vespa vintage yang meramaikan acara Sunmori, Sunday morning ride kembali jadi tren retro.
Vespa atau skuter vintage yang jadi ikon remaja tahun 90-an diketahui tak hanya disukai oleh gen X (1965-1980). Tapi juga digemari generasi lebih muda.
Mengendarai vespa vintage telah menjadi bagian dari gaya hidup.
Terlihat sejumlah selebriti muda lekat dengan image Vespa: Sintya Marisca dan Awkarin. Generasi yang lebih tua, Poppy Sofia dan David Naif yang jadi brand ambassador Vespa Indonesia.
Tren retro yang kembali mendominasi gaya hidup kekinian, membuat anak muda tak mau ketinggalan.
Mereka menggunakan barang-barang yang kadang seusia bahkan lebih tua dari usia mereka. Vespa 80-an tampil di tengah banjirnya motor injeksi dan mobil listrik.
Vespa mulai bodi ramping hingga ‘semok’, klakson dan bau oli yang khas, jadi simbol perlawanan pada gaya hidup modern yang selalu terkesan terburu-buru.
Vespa yang terlihat tenang di segala medan, mencerminkan sikap santai namun percaya diri.
Kini, komunitas-komunitas pecinta Vespa kembali bergairah.
Tidak hanya diikuti oleh para ‘paman’ dan ‘tante’ usia 40-60an, komunitas Vespa sekarang juga diisi wajah segar gen milenial hingga gen Z yang tak mau ketinggalan tren.
Data dari Ikatan Vespa Indonesia (IVI), terdapat ratusan komunitas aktif di Indonesia, dengan anggota Gen X yang mendominasi 60%, sisanya, generasi yang lebih muda.
Acara Jakarta Mods MayDay 2025 di Ex-Hangar Teras Pancoran, Jakarta Selatan, pada Mei lalu jadi bukti Vespa masih menjadi ikon yang tak tergantikan.
Ratusan Vespa berbaris, musik 60-an mengalun, dan Vespa Indonesia sendiri memamerkan model Sprint dan Primavera edisi terbatas.
Vespa bukan sekedar kendaraan, tapi gaya hidup.
Nostalgia Vespa di Masa Muda
Di era 80an, Vespa menjadi kendaraan impian anak muda Indonesia. Masuk lewat impor tahun 1960an, Vespa Super atau PX 150 menjadi simbol kemodernan.
Di masanya, bukan hanya pejabat atau artis seperti Rhoma Irama yang mengendarainya, namun juga pelajar atau mahasiswa yang merasa ‘keren’ dan bangga bisa naik Vespa ke kampus.
Komunitas Vespa pun di berbagai daerah, memiliki agenda tahunan ‘kumpul-kumpul’.
Dalam lingkup yang lebih kecil lagi, di tiap kota atau kabupaten, komunitas Vespa hampir dipastikan selalu ada dan solid.
Tak hanya untuk sunmori, komunitas ini terbentuk sebagai wadah saling tukar pikiran dan bahkan ‘tukar barang’ mengenai Vespa.
Bertukar informasi mengenai stok onderdil yang sudah sulit dicari atau lokasi bengkel Vespa langganan. Solidaritas mereka tak perlu diragukan.
Komunitas ini bahkan diakui dunia, Vespa World Days 2022 di Bali membuat orang Eropa kagum dengan inklusivitasnya, termasuk banyaknya rider wanita Gen X.
Tren 2025: Dari Limited Edition Sampai Mods Culture
Tahun ini, Vespa sedang naik daun berkat edisi terbatas incaran kolektor.
Vespa 946 Dragon edisi Cina, misalnya, punya desain vintage 1970an dengan produksi minim, harganya bisa tembus hingga Rp200 juta di pasar sekunder.
Atau Vespa 125 Notte Edition hitam matte, cocok buat Gen X yang suka gaya low-key. Komunitas Vespa ada di mana-mana dari komunitas real hingga online.
Grup Facebook ‘Komunitas Vespa Indonesia’ punya ribuan anggota, penuh postingan ride foto dan jual-beli spare part.
Subkultur Mods, dari Inggris 1950-an yang menyebar ke Indonesia di tahun 2000-an, juga ikut andil pada ‘kegilaan’ Vespa ini.
Tip Merawat Vespa Tua: Agar Se-awet Kenangan
• Cek mesin rutin: Ganti oli setiap 1.000 km, pakai oli khusus dua-tak. Hindari bensin oplosan karena bisa membuat karburator mampet.
• Suku cadang asli: Cari di komunitas atau toko spesialis.
• Modifikasi simpel: Tambah jok kulit atau lampu LED vintage agar aman malam hari. Tren 2025: cat ulang warna sage green ala 80an.
• Join komunitas: Daftar IVI atau grup lokal. Biaya? Gratis.
• Safety first: Pakai helm retro dengan standar SNI.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif