Bacaini.id, TRENGGALEK – Masyarakat petani di Kabupaten Trenggalek menggelar upacara adat nyadran atau larung sesaji melempar kepala kerbau ke dasar Dam Bagong. Tradisi ini menjadi agenda rutin warga Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek.
Tradisi melempar kepala kerbau ke Dam Bagong dilakukan secara rutin setiap hari Jumat, Bulan Selo penanggalan jawa. Tradisi ini menjadi wujud syukur petani atas hasil panen dan irigasi yang lancar sekaligus mengenang jasa seorang tokoh setempat bernama Ki Ageng Menak Sopal.
Dam yang mengaliri lebih dari 800 hektare sawah di Kabupaten Trenggalek ini memiliki nilai historis begitu kuat. Dimana pada abad 16, Ki Ageng Menak Sopal membangun Dam Bagong yang menjadikan hasil panen masyarakat Trenggalek meningkat.
Sejak saat itulah Ki Ageng Menak Sopal disebut sebagai Pahlawan Pertanian Trenggalek yang akhirnya dilakukanlah tradisi nyadran atau larung sesaji dengan cara melempar kepala kerbau ke dasar Dam Bagong.
Acara diawali dengan serangkaian prosesi upacara adat yang akrab disebut ritual nyadran. Sesuai tradisi turun temurun, kaki dan kepala kerbau diserahkan Bupati Trenggalek kepada salah seorang petugas upacara adat untuk kemudian dilempar ke Dam Bagong.
Di dasar dam, banyak masyarakat yang sudah menunggu kaki dan kepala kerbau yang dilempar. Ya, warga memang saling berebut untuk mendapatkannya karena dipercaya sebagai berkah khususnya bagi sawah para petani setempat.
“Kegiatan ini menjadi suatu hajat rutin, kebudayaan asli Kabupaten Trenggalek sebagai pengungkapan wujud syukur atas limpahan rezeki dari Tuhan yang telah memberikan rezeki. Air kita tidak kering, sawah-sawah terairi, panenan lancar,” jelas Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin pada upacara nyadran di Dam Bagong hari ini, Jumat, 16 Juni 2023.
Bupati Arifin berharap tradisi seperti ini bisa terus dilestarikan di daerah yang dipimpinnya. Hal ini dimaksudkan kebudayaan agar perjuangan para leluhur bisa tetap dikenang oleh masyarakat Trenggalek.
“Sekaligus juga membangun rasa kepedulian antar sesama dengan cara bersedekah,” imbuhnya.
Di waktu yang sama, Toni menjadi salah satu warga yang beruntung mendapatkan kepala kerbau. Dia mengaku setiap tahun selalu ikut berebut kepala kerbau bersama teman-temannya.
“Alhamdulillah hari ini bisa ikut berebut kepala kerbau dan berhasil mendapatkannya, ini tadi menyelam kedalaman sekitar empat meter,” kata Toni.**