Bacaini.ID, LUMAJANG – Masyarakat Kabupaten Lumajang Jawa Timur memiliki tradisi atau kebiasaan menyambut malam Tahun Baru.
Berlaku juga dalam pergantian tahun 2024 ke tahun 2025 yang sudah di depan mata. Umumnya warga Lumajang menggabungkan budaya modern dengan kearifan lokal.
Berikut adalah beberapa kegiatan khas yang dilakukan masyarakat Lumajang untuk merayakan malam Tahun Baru:
Kembang Api dan Petasan
Seperti di banyak daerah lainnya, warga Lumajang sering merayakan malam tahun baru dengan menyalakan kembang api dan petasan.
Alun-alun Kota Lumajang biasanya menjadi pusat keramaian dengan pertunjukan kembang api yang meriah.
Konvoi Kendaraan
Tradisi konvoi kendaraan, baik motor maupun mobil, menjadi salah satu cara masyarakat Lumajang merayakan pergantian tahun.
Konvoi ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda yang berkeliling kota sambil membunyikan klakson sebagai bentuk sukacita.
Pesta Rakyat di Alun-Alun
Alun-alun Lumajang sering menjadi lokasi utama perayaan tahun baru. Pemerintah daerah biasanya mengadakan acara seperti konser musik, pasar malam, dan hiburan rakyat.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai bentuk perayaan bersama.
Tradisi Makan Bersama
Banyak keluarga di Lumajang mengadakan acara makan bersama di rumah atau di tempat wisata. Hidangan khas seperti nasi tumpeng, bakso, atau jajanan tradisional sering kali menjadi menu favorit dalam momen ini.
Camping di Lokasi Wisata
Masyarakat Lumajang juga memanfaatkan lokasi wisata alam seperti Gunung Semeru, Ranu Kumbolo, atau Pantai Watu Godeg untuk camping dan merayakan tahun baru di tengah alam.
Aktivitas ini memberikan suasana yang berbeda dan lebih dekat dengan alam.
Pawai Obor atau Lampion
Di beberapa desa, tradisi pawai obor atau pelepasan lampion menjadi cara masyarakat merayakan tahun baru. Tradisi ini sering disertai dengan doa bersama untuk keberkahan di tahun yang akan datang.
Doa Bersama
Sebagian masyarakat memilih menyambut tahun baru Masehi dengan acara keagamaan, seperti doa bersama di masjid atau gereja. Mereka mendoakan keselamatan, kesehatan, dan rezeki di tahun mendatang.
Berziarah
Meski lebih umum dilakukan pada waktu tertentu, ada juga masyarakat yang memanfaatkan momen tahun baru untuk berziarah ke makam leluhur.
Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga yang telah meninggal.
Tradisi ini menunjukkan perpaduan budaya modern dengan nilai-nilai tradisional yang tetap dijaga oleh masyarakat Lumajang.
Editor: Solichan Arif
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Hubungi redaksi Bacaini.ID jika ada yang perlu dikoreksi untuk penyempurnaan tulisan kami.