Bacaini.id, KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri menjadi nominator Kota Ramah Sepeda dalam Bike To Work Award 2021 oleh B2W Indonesia, Selasa, 21 Desember 2021. Penghargaan diberikan oleh Dewan Penasihat B2W Indonesia Akmal Malik di Ballroom Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Bike To Work Award 2021 adalah ajang apresiasi dan pemberian penghargaan dari B2W Indonesia kepada insan/kelompok/instansi yang berkomitmen dan konsisten mendorong budaya bersepeda di Indonesia.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan bersepeda bagi masyarakat Kota Kediri sudah menjadi budaya sejak dulu. Jumlah pengguna sepeda meningkat tajam ketika sebuah industri rokok Gudang Garam berdiri tahun 1958. “Jalanan di Kota Kediri ini dipenuhi puluhan ribu buruh Gudang Garam saat berangkat dan pulang kerja. Saya masih menyaksikan saat masih sekolah dulu,” kata Abu Bakar kepada Bacaini.id, pekan lalu.
Bahkan rentetan buruh pabrik yang mengayuh sepeda ini bisa mencapai Tulungagung dan Blitar, dengan mayoritas buruh perempuan. Sebagian dari mereka berasal dari luar Kota Kediri.
baca ini Kediri Kota Para Pesepeda
Mustofa, bekas mandor PT Gudang Garam Tbk. yang kini sudah pensiun mengisahkan aktivitas anak buahnya yang bersepeda. Kala itu puluhan ribu pekerja Gudang Garam yang mayoritas perempuan mengendarai sepeda angin ke lokasi pabrik di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kediri.
“Mereka berangkat saat masih gelap bersama-sama. Sebab rata-rata pekerja pabrik berasal dari kampung yang sama, ada yang tetangga atau masih saudara,” kata Mustofa. Sehingga setiap rumah pekerja pabrik dipastikan memiliki satu unit sepeda kayuh.
Keberangkatan dan kepulangan para pekerja Gudang Garam ini dipastikan memenuhi jalanan di Kota Kediri. Jika iring-iringan buruh pabrik pulang, dipastikan akan memacetkan jalan raya hingga beberapa lama.
Pemandangan tersebut tak jarang menjadi daya tarik warga yang menyaksikan iring-iringan buruh pabrik bersepeda. Hal itu bahkan menjadi ciri khas Kota Kediri yang identik dengan pabrik rokok Gudang Garam.
Namun seiring perkembangan zaman, keberadaan sepeda angin mulai digusur sepeda motor. Meski begitu kebiasaan warga Kota Kediri untuk bersepeda sudah melekat. Mereka tumbuh dan membentuk komunitas sendiri yang saat ini jumlahnya sangat banyak. Mulai anak-anak sampai usia di atas 60 tahun, dengan berbagai type sepeda yang ditunggangi.
“Jadi bersepeda di Kota Kediri ini bukan lifestyle dadakan. Ini sudah tradisi sejak dulu yang digelorakan buruh pabrik Gudang Garam,” kata Abu Bakar. (bersambung)
Penulis: HTW
Editor: Afnan S
Comments 1