Bacaini.ID, KEDIRI – Pengasuhan anak pada era digital memiliki tantangan tersendiri.
Distraksi dari gadget dan teknologi semakin luas baik pada anak maupun orang tua.
Mindful parenting menjadi sangat relevan diterapkan sebagai pola pengasuhan.
Dengan metode pengasuhan ini, orang tua diajak hadir penuh saat bersama anak, bukan cuma fisik tapi juga emosional.
Mindful parenting menciptakan interaksi lebih berkualitas di tengah bisingnya layar ponsel dan media sosial.
Juga membantu anak merasa didengar, mengurangi stres, serta jadi contoh positif tentang penggunaan teknologi.
Pentingnya mindful parenting
Mindful parenting merupakan pola asuh yang menekankan kehadiran penuh orang tua saat berinteraksi dengan anak, tanpa distraksi dan tanpa penilaian negatif.
Inti dari mindful parenting adalah orang tua benar-benar hadir di saat ini, menyadari emosi diri sendiri dan anak, serta merespons dengan tenang, bukan reaktif.
Manfaat mindful parenting di antaranya:
• Membantu orang tua mengelola stres dan emosi
• Meningkatkan kedekatan dan komunikasi dengan anak
• Anak belajar mengelola emosi dan perilaku dari contoh orang tua.
Cara menerapkan mindful parenting
Prinsip-prinsip utama dari pola pengasuhan ini adalah:
• Mendengarkan anak dengan penuh perhatian
• Menerima diri sendiri dan anak tanpa menghakimi
• Menyadari emosi dalam diri dan anak
• Mengatur respons, bukan reaksi spontan
• Menunjukkan kasih sayang pada diri sendiri dan anak.
Cara praktis yang bisa dilakukan orang tua untuk menerapkan aturan dasar mindful parenting diantaranya:
• Luangkan waktu berkualitas tanpa gadget
• Tarik napas sebelum merespons perilaku anak
• Validasi perasaan anak, misal ucapkan kalimat : “Ayah/Bunda tahu kamu lagi sedih, itu wajar”
• Sadar akan emosi diri sendiri sebelum berbicara
• Fokus pada proses, bukan hanya hasil.
Manfaat mindful parenting
Pola pengasuhan ini memiliki banyak manfaat baik untuk orang tua maupun anak.
Dengan pengasuhan yang penuh kesadaran, orang tua menjadi lebih rileks, mengurangi stres dan kelelahan dalam mengasuh anak.
Bagi anak, perasaan yang divalidasi oleh orang tua akan membuatnya lebih percaya diri dan mandiri. Ini akan berdampak pada hubungan keluarga yang lebih harmonis.
Memiliki tempat yang aman untuk mengekspresikan semua perasaannya juga akan membuat anak terhindar dari depresi usia remaja dan dapat mengelola kecemasan dengan baik.
Tip mindful parenting menghadapi anak tantrum
Dalam kondisi tertentu terkadang anak menjadi sulit diajak bekerjasama, misalnya saat tantrum. Ini yang harus dilakukan oleh orang tua:
• Tenangkan diri dulu, tarik napas dalam-dalam sebelum merespons, jangan langsung marah
• Setelah anak lebih tenang, dengarkan dan validasi emosinya, misal: “Kakak/adik lagi marah ya? Gak apa-apa kok”
• Bimbing anak dengan lembut, tanpa menghakimi, dan ajak bicara setelah emosinya reda.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif