Bacaini.id, KEDIRI – Sedikitnya 30 perajin batik mengikuti pelatihan ecoprint di Balai Desa Wates, Kabupaten Kediri, Jumat, 17 Mei 2024. Pelatihan ini digelar oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk meningkatkan kemampuan produksi para pembatik.
Berbeda dengan teknik membatik lainnya, ecoprint merupakan genre membatik dengan memanfaatkan tanaman di alam sekitar. Batik ini dibuat dengan cara mencetak menggunakan bahan alam, mulai pewarnaan hingga motif yang dipilih.
“Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco yang bermakna ekosistem dan print yang artinya mencetak,” terang Manager Regional PNM Mekaar, Dellano Rosel.
baca ini Kisah Mudrikah Menyelamatkan Warisan Dengan Pinjaman
Rosel menjelaskan jumlah perajin batik ecoprint di Desa Wates, Kabupaten Kediri cukup banyak. Sebagian besar dari mereka adalah nasabah PNM Mekaar Unit Wates.
Ironisnya, di tengah berkembangnya batik ecoprint yang menambah khasanah batik etnik, sejumlah pelaku usaha ecoprint justru mengalami penurunan omzet. Kualitas produksi mereka tidak mampu bersaing dengan kompetitor dan kurang diterima pasar.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, PNM membuat pelatihan teknik produksi yang benar, sehingga produk mereka bisa diterima pasar. “Ini merupakan upaya PNM untuk mensupport para pelaku UMKM khususnya pengrajin Ecoprint di desa tersebut,” terang Rosel.
Pelatihan ini menghadirkan Oetami Dewi dari Lembaga Kursus Ketrampilan ‘DH’. Peserta pelatihan mendapat pengetahuan cara pengerjaan yang benar dan sesuai standart, meliputi pengenalan jenis kain, bahan organik yang berkualitas, langkah-langkah dalam melakukan sistem perendaman, penjemuran, penempelan bahan pada kain dan steam.
Mereka juga melakukan praktik lapangan untuk menerapkan ilmu yang didapat.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono
Comments 1