Bacaini.id, KEDIRI – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat dapat mengundang terjadinya tindakan kejahatan di dunia maya atau siber. Tanpa kecuali, sektor pemerintah pun tak luput menjadi salah satu sasarannya.
Menanggapi hal itu, Diskominfo Kota Kediri menggelar Bimtek bagi anggota Agen Siber Kedirikota-CSIRT (Computer Security Incident Response Team) untuk meningkatkan kesadaran pentingnya keamanan informasi bagi OPD dan ASN di lingkungan Pemkot Kediri.
Kepala Diskominfo Kota Kediri, Apip Permana mengungkapkan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mencatat terjadinya 700 juta serangan siber pada periode Januari hingga Desember 2022. Serangan tersebut dapat berupa pencurian atau hilangnya data-data penting dan rahasia sehingga dapat mengancam kekuatan dan keamanan negara.
“Begitu banyaknya serangan siber yang dapat mengancam kekuatan dan keamanan bangsa Indonesia, maka kita bentuk agen siber ini. Karena bagaimanapun juga, data-data itu ternyata memiliki nilai ekonomi strategis dan bisa dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Apip dalam bimtek yang digelar di ruang Kilisuci Balaikota Kediri, Selasa, 6 Juni 2023.
Apip menambahkan pembentukan Agen Siber Kedirikota-CSIRT juga didasarkan Perpres nomor 18 tahun 2020 yang memuat Rencana Kerja Pemerintah tahun 2020-2024 tentang Penguatan Nasional Security Operation Center dan pembentukan 131 CSIRT di Kementerian, Lembaga, dan Daerah.
Kemudian ditindaklanjuti oleh Pemkot Kediri dengan menerbitkan Surat Keputusan Sekretaris Daerah nomor 188.4/175/419.033/2022 tentang Tim Koordinasi Tanggap Insiden Siber dan telah di launching pada November tahun 2022 lalu.
“Jadi para agen siber yang sudah dibentuk kita hadirkan di sini untuk mengikuti bimtek karena pengamanan di ruang siber sangat dibutuhkan saat ini,” terangnya
Kegiatan ini, lanjut Apip, menjadi upaya untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi agen siber supaya dapat menjalankan perannya sebagai garda terdepan pengamanan siber di OPD masing-masing dengan baik.
Lebih lanjut Apip berharap, dengan bertambahnya kesadaran akan pentingnya keamanan informasi bagi OPD dan ASN dapat membangun pemahaman dalam penyelenggaraan sistem elektronik (e-government) di lingkup Pemkot Kediri.
“Semoga setelah kegiatan ini, para agen siber dapat mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik yang aman, handal, kondusif serta bertanggung jawab sehingga tercipta keamanan masyarakat di ruang siber, khususnya Kota Kediri,” harapnya.
Sebagai informasi, bimtek diselenggarakan selama tiga hari. Hari pertama bimtek agen siber dari OPD dan bagian lingkup Pemkot Kediri, hari kedua agen siber dari kelurahan, dan hari ketiga agen siber dari lembaga pendidikan sekolah dan Puskesmas.**