Bacaini.ID, KEDIRI – Sebuah penelitian internasional membuktikan bahwa semakin makmur sebuah negara maka kaum prianya akan jadi lebih tinggi dan berat.
Coba bandingkan fisik orang-orang Jepang pada masa perang dunia pertama dan kedua dengan masa kekinian. Juga orang-orang Korea Selatan.
Perubahan fisik kaum pria diketahui memiliki prosentase dua kali lipat ketimbang perubahan fisik pada perempuan.
Penelitian yang telah dipublikasikan di Biology Letters dan diulas oleh Science Alert dilakukan dengan menganalisa data 135.645 orang.
Sebanyak 46 persen di antaranya adalah laki-laki yang tersebar di 62 negara dengan data yang dikumpulkan pada tahun 2003.
Data ini ditambah dengan statistik dari Wikipedia dan data historis Inggris sejak tahun 1900.
Untuk membantu memperjelas penelitian tersebut, orang-orang yang diklasifikasikan sebagai orang yang mengalami obesitas tidak disertakan dalam penelitian.
Perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan terlihat jelas. Begitu pun dengan hubungan antara peningkatan kesejahteraan dan tinggi badan serta berat badan.
Analisis lintas negara yang dilakukan oleh tim peneliti menunjukkan bahwa, ketika kondisi sosial dan ekologi suatu negara membaik, tinggi dan berat badan masyarakat ikut meningkat.
Peningkatan ini terjadi lebih dari dua kali lipat pada pria dibandingkan wanita.
Hal ini mengakibatkan perbedaan fisik karena faktor gender, menjadi semakin terlihat.
Penelitian ini mendukung temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa perempuan heteroseksual umumnya menyukai laki-laki yang lebih tinggi dan lebih gemuk.
Sementara laki-laki heteroseksual lebih menyukai pasangan yang lebih kecil dan lebih langsing.
Penelitian ini juga memperkuat hubungan antara kekayaan dan kesehatan suatu negara yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Lingkungan hidup dan kualitas hidup memiliki pengaruh penting terhadap tubuh manusia.
Fakta bahwa efek kualitas hidup lebih nyata terjadi pada pria menunjukkan bahwa tubuh pria mungkin lebih sensitif terhadap kondisi kehidupan.
Bagi perempuan, lingkungan tampaknya mempunyai pengaruh yang lebih kecil terhadap fisik mereka.
Para peneliti berpendapat bahwa hasil penelitian ini menunjukkan tinggi badan laki-laki bisa jadi indikator untuk mengukur kesehatan dan kesejahteraan suatu populasi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif