Bacaini.ID, KEDIRI – Tim Satgas Pangan Kementerian Pertanian menemukan 212 merek produsen beras yang melakukan praktik oplosan. Saat ini sudah puluhan pengusaha yang diperiksa polisi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah meminta kepolisian dan kejaksaan serius melakukan penindakan. Melalui Tim Satgas Pangan, ia berharap para mafia atau pengusaha nakal bisa ditindak.
“Tercatat ada 212 merek produsen beras premium yang melakukan praktek oplosan, dan saat ini sudah puluhan produsen merek beras yang diperiksa oleh pihak Kepolisian. Kami tidak main-main dengan adanya kasus tersebut. Karena merugikan negara Rp.99 triliun lebih setiap tahunnya,” kata Amran saat menghadiri saresehan nasional petani tebu di Desa Ploso Kidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Selasa, 15 Juli 2025.
Sebelumnya, Mentan Andi Amran menyayangkan sejumlah perusahaan besar terindikasi melakukan pengoplosan beras premium dengan beras berkualitas rendah. Dia menilai tindakan ini bukan hanya merugikan konsumen, tetapi juga mencoreng tata niaga pangan nasional serta mengkhianati perjuangan petani.
Praktik ini diketahui usai dilaksanakannya investigasi oleh Kementerian Pertanian. Hasilnya di sejumlah wilayah ditemukan beras bermerek dijual dengan harga premium, namun isinya ternyata campuran dengan beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.
“Masyarakat membeli beras premium dengan harapan kualitasnya sesuai standar, tetapi kenyataannya tidak demikian. Kalau diibaratkan, ini seperti membeli emas 24 karat namun yang diterima ternyata hanya emas 18 karat,” kata Amran dalam keterangan tertulisnya.
Penulis: AK Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono