Sebagai kota yang memiliki peradaban tua, Kediri banyak melahirkan tokoh-tokoh besar yang berkiprah di tanah air. Tak sekedar menjadi pemimpin di kotanya, ketokohan mereka juga diakui seluruh rakyat Indonesia sebagai tokoh nasional.
Berikut adalah tiga tokoh besar yang lahir di Kediri dan masih eksis sampai sekarang:
Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M.
Lahir di Kediri pada 11 Juni 1963, Pramono Anung saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia sejak 12 Agustus 2015. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.
Masa pendidikan Pramono Anung diawali dari SD Pawyatan Daha dan SMP Pawyatan Daha Kediri. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Kediri sebelum melanjutkan ke Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia mengawali kariernya dengan menggeluti dunia bisnis dengan banyak memangku posisi penting di sejumlah perusahaan. Sedangkan karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pada tahun 2000 ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDIP. Tahun 2005, Pramono Anung naik jabatan menjadi Sekretaris Jenderal PDIP. Sebagai Sekjen PDIP, ia bertugas menggerakkan roda partai hingga ke daerah-daerah untuk memenangkan Megawati dalam Pemilu 2009. Pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ia terpilih menjadi wakil ketua DPR RI untuk periode 2009 – 2014.
Saat ini dia tengah mengkader anak kandungnya Hanindhito Himawan Pramono sebagai calon Bupati Kediri. Pramono berharap Dhito akan meneruskan garis perjuangannya di jalur politik.
Dr.(H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T.
Tri Rismaharini lahir di Kediri pada 20 November 1961. Ia adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 17 Februari 2016 sampai sekarang. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai wali kota Surabaya pada 28 September 2010 hingga 28 September 2015.
Risma adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah. Risma juga tercatat sebagai wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi Indonesia di era reformasi, dan menjadi kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.
Risma menyelesaikan pendidikan di Kediri hanya sampai tingkat sekolah dasar. Selanjutnya melanjutkan sekolah di SMPN 10 Surabaya dan SMAN 5 Surabaya. Pendidikan tingginya ditempuh di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Tri Rismaharini mulai menata Kota Surabaya dari yang buruk penataannya sejak dirinya menjadi Kepala DKP. Taman-taman kota yang dibangun Risma adalah pemugaran taman bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, taman buah Undaan, serta taman di Bawean, dan di beberapa tempat lainnya yang dulunya mati sekarang tiap malam dipenuhi dengan warga Surabaya. Selain itu Risma juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.
Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P.
Lahir di Kediri 8 Juli 1957, Moeldoko adalah tokoh militer Indonesia yang saat ini menjabat Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018. Ia menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.
Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa. Selama karier militernya, Moeldoko juga banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.
Sepanjang karirnya, Moeldoko pernah mengikuti sejumlah operasi militer seperti Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada. (*)
Comments 1