Bacaini.id, KEDIRI – Tingginya debit air Sungai Brantas di Kota Kediri mengakibatkan tiga rumah warga terendam. Ketiga rumah ini berada di bantaran sungai.
Sub Koordinator Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Mohammad Aspan mengatakan tiga rumah tersebut berada di RT 19, Kelurahan Bandar Lor, Kota Kediri.
“Ada tiga rumah tergenang air dengan ketinggian kurang lebih 50 cm. Ada juga yang bilang binatang peliharaannya hanyut,” kata Aspan kepada Bacaini.id, Selasa, 18 Oktober 2022.
Menurut Aspan, rumah ini berada di bantaran sungai yang secara regulasi bisa dikatakan ilegal. Saat ditanya, warga pemilik rumah juga mengatakan bahwa mereka tidak memiliki sertifikat.
“Kami sudah ke sana dan mereka tidak ada sertifikat rumah. Jadi kami minta untuk memaklumi, karena saat ini kondisinya memang seperti ini,” terangnya.
Lebih lanjut, Aspan mengatakan bahwa kondisi terakhir, Selasa, 18 Oktober 2022 sekitar pukul 10.00 WIB, debit air Sungai Brantas mulai mengalami penurunan. Air yang sempat menggenangi rumah warga juga mulai surut. Meski demikian, pihaknya masih akan tetap melakukan pemantauan.
“Debit air mulai turun, tapi harus tetap waspada. Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di lokasi bantaran sungai dulu,” pungkasnya.
Diketahui pada Senin pagi, 17 oktober 2022 status debit air Sungai Brantas mengalami peningkatan akibat dibukanya Bendungan Lodoyo, Blitar. Debit air yang terus meningkat menyebabkan luapan air di rumah warga pada Selasa, 18 Oktober 2022 sekitar pukul 00.20 WIB.
Penulis: Novira