JEMBER – Wabah campursari yang mendera anak muda tak menggoyahkan The Bajahitam untuk banting setir. Band asal Jember ini tetap konsisten di jalur rock dengan segala resiko yang dihadapi.
Band yang digawangi Cacan (vocal), Aden (gitar), David (bass), dan Arisca (drum) ini baru saja merilis mini album bertajuk Genesis. Album yang digarap sejak awal tahun 2019 ini berisi lima track lagu dengan hits ‘London Wolves’.
“Kami mengerjakan materinya secara terpisah karena domisili personil di luar kota. Vocal dan sebagian part gitar direkam di Jakarta, sedangkan bass dan drum direkam di Jember,” tutur Cacan yang mengklaim musiknya beraliran britrock.
baca ini D.A.Y Ikon Baru Sobat Ambyar Kediri
Nuansa britrock yang mereka usung memang kental di setiap materi lagu. Betotan bass fuzz dan sound guitar dry crunch over drive menjadi ciri The Bajahitam dalam album Genesis. Ditopang kepiawaian Kandar ‘Night To Remember’ di area mixing dan mastering yang membalut komposisi ini menjadi serta ear catchy.
Mini album Genesis ini memuat lima track dengan judul; London Wolves, Father, I’m Going To Hell, Maria, Final Form, dan Kelam. Single ‘Father, Im Going To Hell’ yang diproduksi Februari 2019 pernah merajai Top Chart Oz Radio Bali.
Bagi kamu yang penasaran dengan musik mereka, pantengin di link spotify https://open.spotify.com/album/4DRXRwevFJ7D93MHnpW2eb?si=oHjwlQmMQUKjMzgWVSBJ4w.
The Bajahitam adalah band yang pernah terbentuk pada 1 Maret 2005. Band ini adalah salah satu kontestan Indiefest angkatan 2009 dari Jember.
baca ini Denjuang Band Campursari Asli Kediri
Meski tak lahir di Bandung dan Jakarta yang menjadi surga industri musik, spirit The Bajahitam untuk berkarya patut diapresiasi. Siapa tahu mengulang kesuksesan senior mereka yang lebih dulu menjajal kerasnya industri musik ibu kota, Anang Hermansyah dan Tatto. Bravo The Bajahitam !!
(HTW)