Bacaini.ID, KEDIRI – Apa yang kita inginkan atau sedang dibicarakan tiba-tiba muncul di ponsel dalam bentuk iklan atau konten media sosial.
Bahkan yang kita pikirkan terkadang muncul secara tak terduga di medsos dalam waktu hampir bersamaan. Yang mengherankan lagi, hal itu berlangsung berulang-ulang.
Sebagian orang yang sadar tapi tidak mendapat jawaban sampai-sampai berfikir soal intuisi dan hal-hal semacamnya. Apakah ponsel memang bisa membaca pikiran?
Dikutip dari Infipop, berikut hal-hal yang membuat iklan dan konten di media sosial muncul seperti apa yang kita pikirkan dan bicarakan.
Cookie
Pasti sudah sering baca istilah ini ketika sedang membuka web atau membersihkan memori ponsel.
Cookie adalah ‘mata-mata’ yang merekam aktifitas kita dalam penggunaan internet.
Fungsi cookie adalah untuk mengingat preferensi pengguna seperti lokasi, bahasa, ukuran font.
Cookie juga merekam apa saja yang kita klik/tap untuk memberi informasi konten atau iklan apa yang sesuai dengan kita.
Algoritma
Sistem yang digunakan media sosial dalam menganalisis pola penggunanya.
Algoritma bahkan bisa menebak apa saja yang bakal kita butuhkan dari menganalisis perilaku bermedia sosial kita.
Dengan algoritma, pengguna media sosial bisa dengan mudah menemukan konten-konten yang sesuai dengan kebutuhan.
Baader-Meinhof phenomenon
Munculnya iklan atau konten yang sesuai dengan isi percakapan kita biasanya juga terjadi karena Baader-Meinhof phenomenon.
Fenomena yang terjadi karena kinerja otak. Baader-Meinhof phenomenon juga dikenal sebagai ilusi frekuensi.
Fenomena ini adalah bias kognitif yang membuat seseorang merasa bahwa sesuatu yang baru saja ia perhatikan muncul lebih sering.
Hal ini terjadi karena peningkatan kesadaran terhadap sesuatu, bukan karena frekuensi kejadiannya yang sebenarnya meningkat.
Microphone Ponsel
Banyak yang meyakini jika microphone bisa merekam isi pembicaraan kita dan menyimpannya sebagai data.
Walaupun beberapa media sosial seperti Instagram dan Facebook telah menyatakan tidak menggunakan microphone ponsel untuk merekam data pengguna, namun banyak aplikasi lain yang diduga ‘mencuri’ data pengguna lewat microphone ponsel.
Jika tak ingin data kita direkam lewat microphone, matikan fitur microphone yang ada di setiap aplikasi atau setting untuk hanya bisa digunakan jika aplikasi sedang aktif.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif