Bacaini.id, KEDIRI – Tingginya harga cabai rawit lokal yang mencapai 100 ribu per Kilogram membuat sejumlah konsumen di Pasar Induk Pare beralih ke cabai kering impor. Selain lebih murah rasa dari cabai impor dipercaya lebih pedas.
Salah satu pedagang Pasar Induk Pare, Andi mengatakan, cabai kering impor saat ini memang sedang digandrungi konsumen cabai di Kediri. Hal itu terlihat dari naiknya penjualan cabai kering dari yang sebelumnya hanya 40 Kg dalam sehari, saat ini dapat terjual hingga 1 Kwintal dalam sehari.
“Tinggi sekali permintaan cabai ini, karena dari segi harga jauh lebih murah, kalau rawit Rp 100 Ribu, cabai kering ini hanya Rp 50 ribu,” ujar Andi kepada bacaini.id, Rabu, 10 Maret 2021.
Dia juga mengatakan, selain murah dari sisi rasa, cabai impor dari India ini juga lebih pedas. Kebanyakan dari pembeli adalah mereka yang menjual makanan seperti warung bakso, penyetan dan beberapa warung lain yang menjajakan menu sambal.
baca ini : Turun, Harga Cabe Rawit di Jatim Masih Selangit
Untuk stok cabai kering tersebut Andi mengaku mengambil dari daerah Malang. Dalam dua pekan terakhir ia mengambil stok sebanyak 17 Kwintal dan hari ini stok tersebut telah habis dan harus mengambil kembali ke pedagang besar.
“Satu pedagang itu biasanya mengambil empat hingga enam Kilogram. Jadi stoko segitu ludes dalam waktu yang cukup singkat,” katanya.
Sementara itu, Asih salah satu konsumen cabai kering mengaku sangat terbantu dengan adanya cabai kering ini, sebab perempuan yang sehari-hari berjualan mie ayam itu harus terus menyediakan cabai yang cukup untuk para Konsumennya.
Dia juga mengatakan, akan terus menggunakan cabai kering ini selama harga cabai rawit belum turun di harga normal. “Ya kalau cabainy adi angka Rp 100 ribu per kilo ya kami tidak dapat apa-apa dari jualan, sangat tipis,” tutupnya.(Karebet)
Tonton Vidionya :