Bacaini.id, SURABAYA – Hari Paskah yang tahun ini jatuh pada 9 April 2023 merupakan perayaan umat Kristen atas kebangkitan Yesus Kristus. Minggu Paskah, tepat hari ketiga setelah penyaliban selalu dirayakan dengan kebahagiaan dan penuh suka cita.
Sebagaimana perayaan pada umumnya, ada beberapa hal termasuk pernak pernik yang identik dengan Paskah. Salah satu dan yang paling melekat sebagai simbol hari raya umat Kristen ini adalah Telur Paskah.
Bukan tanpa alasan, Telur Paskah memang memiliki makna tersendiri tentang kebangkitan Yesus Kristus sebagai Sang Juru Selamat. Berikut ini beberapa alasannya yang disadur Bacaini.id dari gramedia.com.
1. Bagi umat Kristen, telur adalah simbol dari kebangkitan Yesus. Telur memang tidak hidup dan tidak bisa bergerak, tapi memiliki kehidupan yang nyata di dalamnya yang berkembang akan menetas.
2. Selama melakukan puasa sebelum hari Paskah dimulai, umat Kristen dilarang atau juga tidak boleh memakan telur. Nanti ketika Paskah tiba, telur bisa kembali masuk dalam menu makanan.
3. Telur Paskah biasanya dicelupkan pewarna dan dihias dengan gambar Yesus, murid Yesus maupun Bunda Maria. Namun warna yang lebih sering digunakan adalah warna merah sebagai lambang darah Yesus saat dipaku di kayu salib.
4. Cangkang telur yang keras melambangkan penyegelan makam Yesus. Setelah retak, umat Kristen melambangkannya sebagai kebangkitan Yesus dari siksaan, penderitaan dan kematian.
5. Paskah merupakan dari kekalahan kematian dan dosa melalui kebangkitan Yesus. Karena itu, umat Kristen memperingati hari Paskah sebagai penanda dimulainya kehidupan baru mereka dengan menata telur warna-warni sebagai dekorasi rumah.
Saat Paskah memang ada beberapa simbol yang melambangkan perayaan. Selain telur, Paskah juga identik dengan kelinci hingga berbagai makanan khas masing-masing negara dari seluruh penjuru dunia.
Hal-hal yang identik dengan Paskah itu memiliki makna mendalam atas pengorbanan besar Yesus Kristus menebus doa umat manusia yang akhirnya dibangkitkan kembali menuju surga sebagai Juru Selamat.
Penulis: Novira