Bacaini.ID, TRENGGALEK – Bencana tanah gerak terjadi di wilayah Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.
Puluhan warga terpaksa mengungsi pada Selasa (17/12/2024) lantaran rumah dan akses jalan utama di wilayah tersebut telah rusak.
Sedikitnya 19 rumah warga dan satu musala mengalami kerusakan dan tidak layak lagi dihuni.
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranudikarta, mengatakan tanah gerak memaksa warga segera meninggalkan rumah demi keselamatan.
“Ada sekitar 23 warga yang terdampak dan telah mengungsi ke posko pengungsian. Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Indra menambahkan, tanah gerak berpotensi menimbulkan longsor dengan radius pergerakan tanah yang kini mencapai 200 meter dari lokasi awal.
“Kedalaman tanah yang bergerak pun sudah mencapai dua meter. Ini kondisi yang berbahaya, apalagi saat ini kita berada di musim penghujan,” jelasnya.
Untuk membantu warga terdampak, Polres Trenggalek menyalurkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan menjauh dari area berisiko longsor.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” ungkapnya.
Salah satu warga terdampak, Yeni Yuliawati (23), menceritakan bahwa fenomena tanah gerak sebenarnya telah terjadi sejak dua tahun lalu.
Namun, retakan tanah semakin parah pada malam sebelum kejadian. “Kemarin malam retakan makin besar, lantai dan tembok rumah jadi terbelah,” terangnya.
Kondisi rumah Yeni kini rusak parah dan tidak layak dihuni. Bersama keluarganya, ia memilih untuk mengungsi ke posko sementara sambil membawa barang-barang berharga.
“Kami tidak berani kembali ke rumah. Keadaannya terlalu berbahaya,” tambah Yeni.
Yeni berharap pemerintah segera memberikan bantuan dan solusi terhadap masalah ini.
“Banyak rumah warga yang rusak dan tidak bisa ditempati lagi. Kami butuh penanganan segera agar situasi ini bisa diatasi,” pungkasnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif