Bacaini.ID, KEDIRI – Pembahasan soal susu ikan yang masuk dalam program makan siang bergizi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan, masih jadi perbincangan terutama di media sosial.
Banyak pihak yang merasa aneh dengan susu ikan yang memang kurang populer di masyarakat. Lantas apa sebetulnya susu ikan itu?
Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam Universitas Airlangga dalam situs web-nya menjelaskan bahwa susu ikan merupakan produk berbahan dasar protein ikan yang diolah menyerupai susu.
Bahan baku susu ikan bukan cairan yang berasal dari ambing atau kelenjar susu seperti produk susu kambing atau sapi, namun dari proses ekstraksi ikan yang kaya omega 3 dengan mencampurkan air, pengemulsi, perasa, dan pengental.
Dari proses tersebut, susu ikan akan memiliki kekentalan serupa susu hewan. Tujuan produksi susu ikan ini merupakan bagian dari upaya alternatif pengembangan produk susu selain hewan darat.
Dilansir dari laman Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, manfaat yang dapat diambil bagi konsumen adalah nutrisi melalui kandungan Eicosapentaenoic Acid (EPA), Docosahexaenoic Acid (DHA), Omega 3, dan protein tinggi.
Produk tersebut juga diklaim memiliki potensi alergi yang rendah. Rasa amis dapat diminimalisir dengan melakukan sterilisasi pada proses produksi.
Seperti halnya susu sapi, susu ikan dijual secara komersial dalam bentuk cair dan bubuk.
Susu ikan merupakan inovasi bersama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
Penamaan susu ikan dimaksudkan agar mudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat.
Susu ikan merupakan hasil olahan dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI), yaitu protein ikan yang dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Susu ikan termasuk golongan sebagai produk ultraproses. Jadi walaupun bernama “susu”, susu ikan bukanlah produk susu dan turunannya.
Penamaan susu ikan mungkin bisa disetarakan dengan sebutan susu kedelai, susu almond dan lainnya, di mana bahan bakunya bukan berasal dari hewan penghasil susu.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif