• Login
  • Register
Bacaini.id
Monday, June 2, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Susis, Kisah Suami Takut Istri yang Pernah Menghebohkan Istana Raja Jawa

ditulis oleh Editor
18/05/2024
Durasi baca: 4 menit
522 16
0
Susis, Kisah Suami Takut Istri yang Pernah Menghebohkan Istana Raja Jawa

Susis, Kisah Suami Takut Istri yang Pernah Menghebohkan Istana Raja Jawa. (foto/ist/www.flickr.com)

Bacaini.id, KEDIRI – Istilah susis pernah meledak pada tahun 2010. Komedian Entis Sutrisna atau Sule sukses mengenalkan akronim suami sieun istri (Susis) atau suami takut istri dalam sebuah judul lagu album Prikitiew.

Sebagai bahasa prokem, susis viral di mana-mana, menjadi bahan “ghibah”sekaligus olok-olok di ruang-ruang sosial.

Terminologi susis dipakai menyerang para suami yang ketahuan “inferior” di hadapan istri. Di kafe, di warung kopi, di angkringan, di sawah, di pos-pos tongkrongan, susis dilekatkan kepada laki-laki yang “tidak bernyali” di depan pasangan.

Susis menyudutkan laki-laki yang hanya berani liar di luar: om-om genit, mas-mas ganjen, tukmis (batuk klimis) yang tak tahan melihat perempuan berbodi menawan. Laki-laki yang sesampai di rumah dan bersitatap dengan istri, buru-buru memasang tampang innocent.

Suami takut istri adalah realitas sosial. Dalam sejarah hubungan suami dan istri, susis bukan sesuatu yang baru. Pakubowono III, Raja Surakarta Hadiningrat (1749-1788) tercatat pernah dibikin lari terbirit-birit oleh Ratu Kencana, istrinya yang berdarah Madura.

Kisah “susis” Pakubuwono III dibeberkan dalam Babad Prayud karya pujangga istana, Yasadipura. Pakubuwono yang diiringi abdi dalem memilih kabur begitu melihat Ratu Kencana meradang.

Saking takutnya, Raja Jawa itu sampai nekat memanjat tembok istana. Celakanya, saat menaiki tembok istana sisi Timur, Pakubuwono III yang tergesa-gesa tidak sadar celananya telah ketinggalan.

“Seorang abdi dalem yang kecil diperintah meminjam celana,” demikian yang tertulis dalam buku Jawa On The Subject of Java (2003).

Sri Susuhunan Pakubuwono III merupakan Raja Jawa Pertama yang pelantikannya dilakukan oleh kompeni Belanda. Pakubuwono III menduduki tahta pada saat usianya masih menginjak 17 tahun.

Raden Mas Suryadi menggantikan Pakubuwono II, ayahnya yang sebelumnya sakit keras dan kemudian wafat. Pada masa pemerintahan Pakubuwono III keraton Surakarta Hadiningrat diketahui penuh dengan intrik dan konflik.

Pangeran Mangkubumi, adik Pakubuwono II tiba-tiba memberontak dan itu membuat. Pakubuwono III terdesak. Pangeran Mangkubumi yang dibantu Belanda berhasil mendapat wilayah kekuasaan di Yogyakarta.

Pakubuwono III diketahui menikahi Kanjeng Ratu Kencana asal Madura saat masih berstatus pangeran (1748). Persoalan yang timbul dipicu urusan anak yang tidak segera hadir. Selama 13 tahun bertahta, Pakubuwono III tidak kunjung mendapat keturunan yang diharapkan menjadi pewaris kekuasaan.

Raja menyiapkan skenario perceraian sekaligus mencari ratu pengganti, namun sayangnya Ratu Kencana diam-diam mencium gelagat itu. Hubungan rumah tangga Raja dan Ratu itu sontak tegang.

Begitu tahu hendak dipulangkan, ratu asal Madura melawan. Untuk urusan pemulangan ke Madura Pakubuwono III meminjam tangan pejabat tinggi kompeni Belanda Huprup Beman. Di halaman istana, di depan raja, Ratu Kencana mempertontonkan kenekatan khas Madura.

Ia menghunus keris kiai Bojiparang, kiai Urubjingga serta pistol kiai Kancaka Rupakinca. Ratu Kencana menantang suaminya bertempur sampai darah tumpah. Bukannya meladeni atau menenangkan, Pakubuwono III memilih kabur.

Setelah menuruni tembok istana dan mengenakan celana kembali, Pakubuwono III memilih sembunyi di tempat teraman. Raja masuk ke dalam Loji, benteng kompeni yang sekaligus tempat tinggal Huprup Beman.

Babad Prayud menceritakan, Raja Jawa gelisah, berjalan mondar-mandir tidak jelas. Huprup Beman yang sempat heran, kemudian menawarkan diri melakukan penyelamatan.

Petinggi kompeni Belanda itu mendatangi keraton dengan serombongan pasukan dan berteriak dengan nada gusar agar pintu keraton segera dibuka. Lantaran tak segera dibuka, pasukan kompeni Belanda mendobrak.

Tertulis dalam Babad Prayud, Huprup Beman sempat menendang pintu keraton tiga kali dan sontak engsel pintu rontok. “Pada tendangan keempat, pecah jadi empat dan pintu ambruk sebagian”.

Diiringi enam serdadu dengan Kapten Ajudan Bonggareken sebagai komandan, Huprup Beman merangsek masuk ke dalam istana. Apa yang ada di hadapannya? Ratu Kencana berdiri dengan posisi siap tempur.

Pada tangannya masih terhunus keris kiai Bojiparang. Tujuh orang abdi yang berdiri di sisi kiri dan kanan sang ratu, gemetaran. Huprup Beman yang terkenal banyak akal tidak mengimbangi kemarahan dengan kemarahan.

Ia memilih mengeluarkan jurus negosiasinya, yakni membujuk Ratu Kencana untuk bersedia keluar dari keraton. Upayanya sukses. Huprup Beman juga berhasil mengatur perceraian Pakubuwono III dengan Ratu Kencana yang pada akhirnya bersedia dipulangkan ke Madura dengan sebuah persiapan resmi.

Pakubuwono III diketahui menutup usia pada 26 September 1788 dengan pemakaman di Astana Kasuwargan Imogiri, Bantul Yogyakarta. Hingga hari kematiannya, situasi politik di keraton Surakarta Hadiningrat tidak pernah kondusif. Begitulah “kisah susis” yang pernah menghebohkan istana Raja Jawa.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: keraton surakartakisah suami takut istriPakubuwono IIIraja jawasusis
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Ini Cara Obati Jerawat Ringan Untuk Orang Dewasa

Ini Cara Obati Jerawat Ringan Untuk Orang Dewasa

Hati Penyair Chairil Anwar Patah di Paron Ngawi

Hati Penyair Chairil Anwar Patah di Paron Ngawi

Indonesia Negara Mayoritas Muslim dengan Gereja Terbanyak di Dunia

Indonesia Negara Mayoritas Muslim dengan Gereja Terbanyak di Dunia

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15297 shares
    Share 6119 Tweet 3824
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16574 shares
    Share 6630 Tweet 4144
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10856 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4959 shares
    Share 1984 Tweet 1240
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2798 shares
    Share 1119 Tweet 700

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112