Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Narapidana kasus korupsi sekaligus mantan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo ternyata masih diminati untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024. Hal itu diketahui dari hasil survei Sindikasi Survei Indonesia (SSI) tentang potret proyeksi simulasi pemilihan Bupati Tulungagung 2024.
Manager SSI, Tri Adi Saputro mengatakan, pada tanggal 14 hingga 25 Juni 2022 SSI telah melakukan survei tentang proyeksi Pilbub Tulungagung 2024. Suvei menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden mencapai 440 orang dengan margin eror mencapai 4,8 persen.
“Untuk pengambilan data, kami menggunakan wawancara tatap muka, dengan responden menggunakan kuisioner berbasis aplikasi. Untuk responden tersebar di seluruh desa dan kelurahan di Tulungagung, dengan pembagian, 94,1 persen desa dan 5,1 persen responden berada di kelurahan,” jelas Adi, Sabtu, 16 Juli 2022.
Adi menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan ada beberapa nama lama dan nama baru yang muncul dalam proyeksi Pilbub Tulungagung 2024. Namun, untuk nama baru, masih berada di posisi bawah. Dalam pertanyaan terbuka terdapat empat nama yang diinginkan masyarakat untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024.
“Maryoto Birowo mendapat 7 persen, Gatot Sunu mendapat 4,1 persen, Syahri Mulyo mendapat 2,3 persen, Supriyanto mendapat 1,2 persen dan Heru Tjahyono mendapat 0,6 persen. Sedangkan 0,5 persen masyarakat masih merahasiakan serta sebanyak 84,2 persen masih belum memutuskan,” bebernya.
Sedangkan dalam pertanyaan tertutup diperoleh hasil yang sangat mengejutkan, dimana Maryoto Birowo berada di posisi pertama dengan 15,8 persen, Syahri Mulyo 7,0 persen, Gatot Sunu 5,3 persen, Susilowati 1,2 persen, Supriyanto 0,6 persen, Adib Makarim 0,6 persen dan ada 69,5 persen masyarakat masih belum menentukan.
“Ternyata di dalam hasil survei, Syahri Mulyo yang kini menjadi narapinda kasus korupsi di Tulungagung masih banyak diminati masyarakat untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024. Ini menjadi ketertarikan kami untuk melakukan riset di Tulungagung,” paparnya.
Selain itu, Adi mengungkapkan, berdasarkan hasil survei, masyarakat Tulungagung cendurung lebih memilih Bupati Tulungagung dengan latar belakang tokoh agama dengan angka mencapai 24,6 persen. Disusul dengan latar belakang pengusaha sebanyak 21,6 persen dan latar belakang politisi sebanyak 6,4 persen.
“Namun sebanyak 29,8 persen masyarakat Tulungagung masih enggan untuk menjawab latar belakang apa yang cocok untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil itu, SSI berkesimpulan bahwa ketertarikan publik di Tulungagung terhadap Pilbub Tulungagung 2024 masih tergolong rendah dan cukup apatis. Hal ini terkonfirmasi dari tingginya swing voters yang mencapai 84,2 persen serta rendahnya elektabilitas nama-nama bakal calon Bupati Tulungagung 2024 yang hanya berada di angka tujuh persen saja.
“Tentu saja ini menjadi PR besar bagi KPU Tulungagung tentang pengenalan terhadap Pemilu 2024 untuk menurunkan angka apatis pemilih di Tulungagung. Selain itu, dari hasil survei juga memperlihatkan bahwa peluang Pilbub Tulungagung 2024 masih besar untuk persaingan kandidat,” tandasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira