Bacaini.id, MALANG – Pesan yang diduga sebagai surat wasiat ditemukan dalam peristiwa tewasnya pasangan suami istri dan satu anak di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Jawa Timur yang diduga bunuh diri.
Tiga orang, yakni WE (37), S (35) yakni istrinya, dan ARE (13) buah hati mereka ditemukan tewas di kamarnya dengan pergelangan tangan terdapat luka sayatan dan mulut berbusa.
Pesan dalam secarik kertas yang ditemukan petugas kepolisian ditengarai sebagai tulisan korban WE (37). Wasiat itu ditujukan kepada K (13), saudara kembar korban ARE yang pada saat kejadian tidur di kamar lain.
Isi surat wasiat seperti berikut: “Kakak jaga diri. Papa, mama, adik pergi dulu. Nurut uti, kung, tante, dan om. Belajar yang baik. Uang papa mama untuk pemakaman jadi satu. Love you kakak.”
Korban WE diketahui berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD). Saat ditemukan pertama kali WE dalam kondisi sekarat dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Petugas medis menyatakan yang bersangkutan telah meninggal dunia.
Menurut Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah surat wasiat itu ditemukan petugas saat olah TKP di meja rias. Gandha memastikan tulisan itu ditulis oleh sang ayah didasarkan dari tulisan tangan WE di buku yang lain
“Iya, pesan itu kami temukan di meja rias kamar. Tulisannya juga identik dengan tulisan milik W yang ada di buku lain,” ungkap Gandha.
Petugas dalam olah TKP juga menemukan pisau dengan panjang sekitar 15 sentimeter. Pisau itu diduga yang dipakai korban WE untuk menyayat pergelangan tangannya usai menulis surat wasiat.
Petugas juga menemukan bungkusan obat nyamuk cair di tempat sampah. Dari temuan itu korban S dan ARE diduga melakukan bunuh diri dengan menenggak cairan obat nyamuk.
Saat pertama kali ditemukan jenazah S dan ARE dalam keadaan telentang di atas kasur. Pada mulut keduanya terdapat buih atau busa sebagaimana ciri orang keracunan.
Sementara korban WE ditemukan dengan pergelangan tangan bersimbah darah. “Bungkusan obat nyamuk ini kami temukan di tempat sampah di dalam kamar,” terangnya.
Hingga kini petugas kepolisian masih melakukan pendalaman penyelidikan. Sebab motif terjadinya dugaan bunuh diri sekeluarga ini masih diselimuti misteri.
Seperti diketahui, peristiwa dugaan bunuh diri sekeluarga itu pertama kali diketahui oleh K, yakni saudara kembar korban ARE. K tidak bisa membuka pintu kamar orang tuanya karena dikunci dari dalam.
Setelah meminta tolong tetangga, pintu kamar itu kemudian dibuka paksa dan terlihat tiga orang terbujur dan kemudian dipastikan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Penulis: A.Ulul
Editor: Solichan Arif