Bacaini.id, LUMAJANG – Upaya pencarian korban hilang akibat letusan Gunung Semeru belum menunjukkan hasil. Sebanyak 22 orang masih dinyatakan hilang, dengan 34 jiwa meninggal dunia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan upaya pencarian korban pada hari keempat ini masih nihil. ”Hingga hari ini proses pencarian kami masih nihil. Namun pada prinsipnya pencarian akan kita lakukan terus dan mencari saksi-saksi lain yang punya informasi lebih valid,” kata Manajer Pusdalops BPBD Provinsi Jatim, Dino Andalananto kepada Bacaini.id, Rabu, 8 Desember 2021.
Dia menuturkan proses pencarian masih terkendala medan lokasi dimana suhu endapan material vulkaniknya masih tinggi. Selain itu, petugas juga kesulitan melacak posisi masing-masing orang yang hilang. Informasi yang didapat terkait posisi terakhir mereka masih simpang siur.
Tonton video:
Hingga saat ini aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Jawa ini masih belum stabil. Erupsi dan hujan abu vulkanik masih terjadi secara periodik. Hujan dengan intensitas tinggi juga terjadi sehingga menghambat proses pencarian. ”Lahar dingin masih bisa saja berpotensi datang tiba-tiba. Sebab itu kami masih perlu waspada dalam proses pencarian ini,” tambahnya.
Tim SAR BPBD diterjunkan di tiga titik berbeda, yakni Desa Kajar Kuning dan Curah Kobokan, di Tambang Pasir H. Satuhan, Desa Bondeli dan Kampung Renteng.
Bencana alam ini menimbulkan dampak kerusakan terhadap 5.025 unit rumah, 31 unit fasum, 24 unit sarana pendidikan, 5 unit tempat ibadah, faskes 1 unit dan 1 unit Jembatan Gladak Perak terputus.
Penulis: A. Ulul
Editor: Budi Sutrisno