• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, July 12, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Sudah 1 Bulan Nelayan di Tulungagung Enggan Pergi Melaut

ditulis oleh Editor
28/10/2022
Durasi baca: 2 menit
539 5
0
Sudah 1 Bulan Nelayan di Tulungagung Enggan Pergi Melaut

Tampak Nelayan di Tulungagung sedang menarik kapal menuju ke laut. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib nayalan di Teluk Popoh Tulungagung. Cuaca ekstrem serta rusaknya ekosistem terumbu karang menyebabkan para nelayan kesulitan untuk menangkap ikan.

Puluhan kapal nelayan di Teluk Popoh Tulungagung, tampak berjejer rapi. Padahal biasanya kapal-kapal itu sudah berangkat melaut untuk mencari ikan. Namun ternyata puluhan kapal itu menganggur karena sebagian besar pemiliknya memilih melakukan pekerjaan lain.

Ketua Nelayan Teluk Popoh, Sadat mengatakan bahwa saat ini kondisi alam sedang tidak bersahabat bagi para nelayan untuk menaikkan jangkar. Sudah hampir satu bulan cuaca di laut selatan tidak menentu.

“Waktu pagi dan sore terjadi ombak besar, siang ombaknya landai. Jadi cuaca sekarang ini sering berubah dan tidak bisa ditebak, akhirnya banyak nelayan menjadi ragu berangkat melaut. Sudah hampir sebulan seperti ini,” kata Sadat kepada Bacaini.id, 28 Oktober 2022.

Terlebih ketika terjadi hujan lebat, lanjut Sadat, jarak pandang yang sangat terbatas membuat nelayan yang sudah terlanjur melaut menjadi kesulitan menentukan arah kapal. Tentu saja hal itu membuat mereka khawatir hingga akhirnya mengurungkan niatnya untuk melaut.

“Kami lebih baik tidak melaut untuk sementara waktu, karena ini menyangkut keselamatan,” ujarnya.

Sadat juga mengungkapkan, selain faktor cuaca, nelayan Teluk Popoh juga dihadapkan dengan sulitnya menangkap ikan akibat kerusakan lingkungan. Banyak terumbu karang di kawasan Teluk Popoh yang rusak dan tertimbun tanah dari aliran banjir di Terowongan Niyama.

“Memang banyak terumbu karang yang sudah rusak akibat ulah manusia sendiri. Selain itu, setiap terjadi banjir, debit air dari Terowongan Niyama yang tinggi disertai lumpur diduga mengalir ke laut sehingga terumbu karang tertutup endapan lumpur,” paparnya.

Rusaknya terumbu karang membuat para nelayan harus pergi melaut dengan jarak yang lebih jauh. Menurut Sadat, ketika masih banyak terumbu karang, banyak ikan yang bisa ditangkap di pinggiran Teluk Popoh. Tetapi sekarang, para nelayan harus melaut jauh hingga puluhan mil untuk bisa mendapat ikan.

“Biasanya nelayan kapal kecil hanya bisa mencari ikan di jarak 10 Mil itupun ikannya juga sedikit, kalau kapal besar jangkauanya 30 mil,” sebutnya.

Banyaknya nelayan yang memilih tidak melaut pada akhirnya berdampak pada harga ikan. Saat ini, ikan laut dari nelayan sudah mengalami kenaikan harga mencapai Rp17.000 sampai Rp18.000 per kilogram.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: cuaca ekstremnelayan tulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta Dalam Berbagai Versi

Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta Dalam Berbagai Versi

DPRD Kabupaten Blitar Berharap Tidak Ada Jalan Berlubang Saat Lebaran

Audit Dana Hibah KONI Blitar Perlu Dilakukan Pasca Bonus Atlet Ditunda

8 Hukuman Siswa SD Zaman Dulu, Nomor 5 Bikin Malu

Cara Mengetahui Status Penerima PIP

  • Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    939 shares
    Share 376 Tweet 235
  • Bonus Atlet KONI Blitar dari Wabup Beky Ditunda Tahun Depan

    622 shares
    Share 249 Tweet 156
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15400 shares
    Share 6160 Tweet 3850
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16590 shares
    Share 6636 Tweet 4148
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10861 shares
    Share 4344 Tweet 2715

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112