Bacaini.id, JOMBANG – Keterbatasan fisik tak membuat siswa penyandang tuna netra berkecil hati. Bulan Ramadan ini, mereka tetap semangat mengikuti tadarus yang diadakan di sekolah.
Kegiatan tadarus anak-anak difabel tersebut dilaksanakan di SLB Muhammadiyah, Desa Pulo Kecamatan Jombang selama bulan Ramadan. Secara perlahan, mereka meraba huruf demi huruf di atas Al Quran braille dan tampak khusuk membaca ayat demi ayat.
Tak mudah bagi mereka untuk membaca Al Quran. Meski dibantu dengan huruf braille, mereka butuh waktu yang cukup panjang untuk menghafal setiap huruf hijaiyah serta harakat dalam bahasa arab.
“Saya belajar membaca sejak kelas 1 SD,” kata Sofwan Jauharudin Hasan salah satu siswa tuna netra kepada Bacaini.id, Jumat, 15 April 2022.
Meski sulit, Sofwan tidak pernah menyerah. Dengan menggunakan Al Quran braille dia terus berlatih selama bertahun tahun. Anak yang akrab disapa Aan ini mengatakan lebih mudah mengerti dan memahami cara membaca Al Quran braille dengan didampingi guru penyandang tuna netra.
Hingga menginjak kelas VIII ini, dia mampu menghafalkan dua juz Al Quran. Menurut Aan, yang cukup sulit dalam belajar membaca Al Quran braille adalah memahami setiap harakat. Bahkan, tidak jarang dia menggunakan bantuan suara dari audio untuk menirukan lantunan bacaan.
“Kalau kesulitan, saya mengulang bacaan berkali-kali untuk membaca huruf dengan tepat,” imbuhnya.
Guru tuna netra SLB Muhammadiyah Jombang, Eka Novi Astuti menyampaikan jika membaca Al Quran memang sudah menjadi rutinitas di sekolah. Tak hanya di bulan suci Ramadan, kegiatan ini juga dilakukan sebelum pelajaran dimulai.
”Tadarus ini kita lakukan setiap hari agar anak-anak tidak lupa dengan hafalan huruf sebelumnya,” kata Eka.
Menjadi seorang guru tuna netra menjadi tantangan tersendiri baginya, terlebih dalam membaca Al Quran braille. Menurutnya, kemampuan anak difabel dalam menghafal huruf hijaiyah berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat.
”Terutama untuk menghafalkan harakat. Kuncinya harus sabar dan telaten. Kita tidak bisa mematok target, jadi saya harus menyesuaikan dengan kemampuan mereka masing-masing,” tandasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira