• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, October 23, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Siswa dan Orang Tua Keluhkan Pembelajaran Online, Ini Solusinya

ditulis oleh redaksi
28/07/2020
Durasi baca: 2 menit
526 6
0
Siswa dan Orang Tua Keluhkan Pembelajaran Online, Ini Solusinya

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Ashari saat berdiskusi di kantor redaksi Bacaini.

KEDIRI – Pemerintah dinilai belum memiliki konsep pendidikan daring yang layak. Tidak tersedianya jaringan internet dan fasilitas gadget menjadi kendala utama pembelajaran di masa pandemi ini.

Anggota Komisi C Bidang Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri, Ashari mengatakan fenomena siswa yang tidak bisa belajar secara jarak jauh masih kerap dijumpai di masyarakat. “Pemerintah ternyata tidak memiliki solusi teknis saat menerapkan kebijakan pembelajaran daring,” kritik Ashari saat berdiskusi di kantor redaksi Bacaini, Senin 27 Juli 2020.

Politisi Partai Demokrat ini menemukan banyak sekali anak-anak, terutama di daerah pemilihannya di Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri yang tidak bisa belajar karena keterbatasan sarana komunikasi.

Beberapa siswa terpaksa menumpang gadget milik orang tuanya dengan resiko terputus sewaktu-waktu telepon itu dipergunakan. Sementara siswa yang lain kesulitan mendapat jaringan internet karena mahalnya paket data.

Menurut Ashari, ada banyak solusi teknis yang seharusnya bisa dilakukan Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk mengatasi persoalan ini. “Keterbatasan jaringan dan infrastruktur tak boleh jadi alasan,” katanya.

Tak sekedar mengkritik, Ashari telah merancang konsep pembelajaran daring yang efisien dan murah. Dia mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah kepala sekolah di daerah pemilihannya untuk membentuk kelompok belajar di lingkungan RT masing-masing.

Tiap RT diminta melakukan pendataan siswa di lingkungannya dan mengelompokkan berdasarkan jenjang kelas dan sekolah. Selanjutnya anak-anak ini dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 3-4 anak. Masing-masing kelompok dipastikan terdapat minimal 1 anak yang memiliki gadget.

Dengan jumlah pagu tiap kelas rata-rata terdiri 28 – 30 siswa, akan terbentuk 7 – 8 kelompok. Selanjutnya melalui aplikasi video call WhatsApp, guru kelas bisa melakukan pertemuan tatap muka secara daring dengan seluruh kelompok. “Fasilitas video streaming WA bisa delapan layar,” terang Ashari.

Jika anak-anak bertemu dalam satu kelompok kecil di lingkungan mereka, guru pengajar harus berada di dalam kelas untuk melakukan pembelajaran secara live atau streaming. Hal ini untuk memudahkan anak-anak mendeskripsikan materi pelajaran dan merasakan suasana belajar di kelas.

Untuk mendukung kegiatan itu, Ashari telah menyiapkan 9 titik hotspot gratis di tiap lingkungan. Titik-titik ini bisa menjadi lokasi kumpul anak-anak untuk belajar di jam yang telah disepakati bersama. “Jika memungkinkan bisa diupayakan alat bantu yang bisa mentransfer gambar video gadget ke layar yang lebih besar. Bisa televisi atau proyektor. Banyak kelurahan yang memiliki sarana ini dalam pengadaan Prodamas kemarin,” kata Ashari.

Jika konsep ini bisa diterapkan di seluruh Kota Kediri, dia optimis pembelajaran secara daring tidak akan mengalami kendala. Apalagi seluruh lokasi warga di Kota Kediri terjangkau oleh sinyal internet. (HTW)

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: asharibelajar onlineDPRD Kota Kedirifraksi demokrat DPRD Kota Kediripandemi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

ashanty istri anang hermansyah

Yuk Belajar dari Kasus Ashanty, Ini Tip Hadapi Karyawan Brengsek

longsor di Blitar

Longsor di Blitar Timpa Rumah Warga, 1 Balita Terluka

Ribuan Santri Hadiri Pembukaan Haflah 1 Abad Ponpes Ploso

Jejak Panjang Pesantren, dari Gapura Gresik ke Era Digital

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15602 shares
    Share 6241 Tweet 3901
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16623 shares
    Share 6649 Tweet 4156
  • Seruan Boikot TRANS 7 Meluas Hingga ke Kampung Halaman Tan Malaka

    817 shares
    Share 327 Tweet 204
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2929 shares
    Share 1172 Tweet 732
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10883 shares
    Share 4353 Tweet 2721

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist