• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, September 9, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Siswa dan Orang Tua Keluhkan Pembelajaran Online, Ini Solusinya

ditulis oleh redaksi
28/07/2020
Durasi baca: 2 menit
525 6
0
Siswa dan Orang Tua Keluhkan Pembelajaran Online, Ini Solusinya

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Ashari saat berdiskusi di kantor redaksi Bacaini.

KEDIRI – Pemerintah dinilai belum memiliki konsep pendidikan daring yang layak. Tidak tersedianya jaringan internet dan fasilitas gadget menjadi kendala utama pembelajaran di masa pandemi ini.

Anggota Komisi C Bidang Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri, Ashari mengatakan fenomena siswa yang tidak bisa belajar secara jarak jauh masih kerap dijumpai di masyarakat. “Pemerintah ternyata tidak memiliki solusi teknis saat menerapkan kebijakan pembelajaran daring,” kritik Ashari saat berdiskusi di kantor redaksi Bacaini, Senin 27 Juli 2020.

Politisi Partai Demokrat ini menemukan banyak sekali anak-anak, terutama di daerah pemilihannya di Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri yang tidak bisa belajar karena keterbatasan sarana komunikasi.

Beberapa siswa terpaksa menumpang gadget milik orang tuanya dengan resiko terputus sewaktu-waktu telepon itu dipergunakan. Sementara siswa yang lain kesulitan mendapat jaringan internet karena mahalnya paket data.

Menurut Ashari, ada banyak solusi teknis yang seharusnya bisa dilakukan Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk mengatasi persoalan ini. “Keterbatasan jaringan dan infrastruktur tak boleh jadi alasan,” katanya.

Tak sekedar mengkritik, Ashari telah merancang konsep pembelajaran daring yang efisien dan murah. Dia mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah kepala sekolah di daerah pemilihannya untuk membentuk kelompok belajar di lingkungan RT masing-masing.

Tiap RT diminta melakukan pendataan siswa di lingkungannya dan mengelompokkan berdasarkan jenjang kelas dan sekolah. Selanjutnya anak-anak ini dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 3-4 anak. Masing-masing kelompok dipastikan terdapat minimal 1 anak yang memiliki gadget.

Dengan jumlah pagu tiap kelas rata-rata terdiri 28 – 30 siswa, akan terbentuk 7 – 8 kelompok. Selanjutnya melalui aplikasi video call WhatsApp, guru kelas bisa melakukan pertemuan tatap muka secara daring dengan seluruh kelompok. “Fasilitas video streaming WA bisa delapan layar,” terang Ashari.

Jika anak-anak bertemu dalam satu kelompok kecil di lingkungan mereka, guru pengajar harus berada di dalam kelas untuk melakukan pembelajaran secara live atau streaming. Hal ini untuk memudahkan anak-anak mendeskripsikan materi pelajaran dan merasakan suasana belajar di kelas.

Untuk mendukung kegiatan itu, Ashari telah menyiapkan 9 titik hotspot gratis di tiap lingkungan. Titik-titik ini bisa menjadi lokasi kumpul anak-anak untuk belajar di jam yang telah disepakati bersama. “Jika memungkinkan bisa diupayakan alat bantu yang bisa mentransfer gambar video gadget ke layar yang lebih besar. Bisa televisi atau proyektor. Banyak kelurahan yang memiliki sarana ini dalam pengadaan Prodamas kemarin,” kata Ashari.

Jika konsep ini bisa diterapkan di seluruh Kota Kediri, dia optimis pembelajaran secara daring tidak akan mengalami kendala. Apalagi seluruh lokasi warga di Kota Kediri terjangkau oleh sinyal internet. (HTW)

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: asharibelajar onlineDPRD Kota Kedirifraksi demokrat DPRD Kota Kediripandemi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

Pelaku Mutilasi Wanita Dalam Koper Merah Dihukum Penjara Seumur Hidup

Pelaku Mutilasi Wanita Dalam Koper Merah Dihukum Penjara Seumur Hidup

Nomor induk Gus Irfan menteri haji dan umroh

Gus Irfan Menteri Haji dan Umroh, Ini Harapan Warga Jombang

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2905 shares
    Share 1162 Tweet 726
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15541 shares
    Share 6216 Tweet 3885
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16614 shares
    Share 6646 Tweet 4154
  • Ini Sikap Pimpinan DPRD Blitar di Kasus Penelantaran Anak Istri

    578 shares
    Share 231 Tweet 145
  • Suara Grassroot PDIP Blitar Ingin Bupati Rijanto Diganti

    658 shares
    Share 263 Tweet 165

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112