Bacaini.ID, SINGAPURA – Singapura memperkuat infrastruktur pertahanan sekaligus peralatan perang di tengah situasi global yang tidak menentu.
Dikutip dari Nikkei Asia, pemerintah Singapura telah menaikkan anggaran belanja pertahanan negara menjadi SGD 23,4 miliar atau naik 12%.
Kenaikan anggaran belanja pertahanan untuk mempercepat proyek yang tertunda akibat pandemi.
Singapura belanja dua kapal selam kelas Invincible dan delapan jet tempur siluman F-35A tambahan dari Amerika Serikat (AS).
Kapal selam akan dikirim ke Singapura mulai 2034, menambah armada menjadi enam unit.
Kapal selam baru dirancang untuk operasi di perairan tropis yang dangkal dan ramai di sekitar Singapura.
Langkah ini diambil sebagai bentuk kewaspadaan terhadap berbagai konflik regional.
Konflik Thailand-Kamboja terjadi tak lama setelah pertempuran India-Pakistan, dan hubungan AS-Tiongkok yang semakin memburuk.
Hal ini dapat berdampak buruk bagi Singapura sebagai pusat bisnis di Asia.
Meski belum pernah berperang, Singapura mengandalkan strategi ‘pencegahan dan diplomasi’.
Menyiapkan militer modern sambil memfasilitasi dialog keamanan.
Singapura juga mengembangkan industri pertahanan lokal, memproduksi senjata SAR 21 dan Kendaraan Tempur Lapis Baja Hunter, sambil tetap pragmatis memilih teknologi impor jika lebih hemat.
Di tengah ketegangan AS–Tiongkok, Singapura menjaga hubungan dengan keduanya dan memperkuat aliansi seperti Five Power Defence Arrangements (FPDA) bersama Malaysia, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
FPDA berkomitmen meningkatkan latihan gabungan, termasuk pengiriman kapal induk Inggris tahun ini.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif