• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, November 4, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Siasat Batik Trenggalek Bertahan dengan Motif Cengkih dan Jaranan

ditulis oleh Editor
02/10/2023
Durasi baca: 2 menit
Siasat Batik Trenggalek Bertahan dengan Motif Cengkih dan Jaranan

Siasat batik Trenggalek bertahan dengan motif cengkih dan jaranan. (foto/Aby/Bacaini)

Bacaini.id, TRENGGALEK – Batik khas Kabupaten Trenggalek Jawa Timur sudah ada sejak tahun 1972.

Di tengah persaingan pasar, yakni terutama gempuran batik impor serta industri berskala besar, pengerajin batik Trenggalek hingga kini tetap bertahan.

Para seniman batik tetap konsisten menggarap kerajinan batik khas Trenggalek. Mereka optimistis jalan yang ditempuh lebih berhasil mengingat motif yang dipilih memiliki corak berbeda dengan batik lainnya.

“Kekhasan batik Trenggalek selalu menyematkan gambar buah manggis dan cengkih karena merupakan produk unggulan Trenggalek,” tutur Soekono pengerajin Batik Rahayu Jl. Ahmad Dahlan Kelurahan Sumbergedong, Kabupaten Trenggalek. 

Selain motif cengkih dan manggis, para pembatik tulis Trenggalek juga memakai kesenian jaranan turonggo yakso sebagai ciri khas.

Strategi mempertahankan ciri khas daerah, kata Soekono terbukti membuat para pengerajin batik Trenggalek hingga kini masih bisa bertahan. Keputusan itu juga berpengaruh pada omset

Menurut Soekono, omset batik Trenggalek terus mengalami peningkatan. Dalam sebulan mampu menghasilkan 180 potong kain batik, yakni tulis dan cap.

Harga jual batik bervariasi, yakni mulai Rp 200 ribu hingga jutaan setiap potongnya tergantung tingkat kesulitan pembuatan.

Sementara untuk pemasaran, Batik Rahayu Trenggalek tidak lagi hanya bergantung pada galeri, tapi juga sudah memaksimalkan platform media digital. “Awalnya kita buat batik tulis, sampai saat ini masih banyak yang minat pesan motif tersebut. Di sini ada 15 pengerajin batik,” ungkapnya.

Para pembatik tulis Trenggalek dalam perjalanannya juga melakukan regenerasi. Seperti Soekono misalnya, pengelolaan usaha batik Trenggalek tidak lagi didominasi dirinya, melainkan juga sudah melibatkan peran cucunya.

Sebab batik yang mulai dikenal sejak tahun 1972 itu merupakan warisan keluarga. “Alhamdulillah sampai saat ini masih bisa bertahan dan di kelola oleh cucu saya,” pungkasnya.

Ilma Abidin Cahya, cucu Soekono mengatakan terus berusaha melakukan inovasi. Hal itu bertujuan untuk menarik minat pasar milenial. Salah satunya dengan mengombinasikan berbagai motif.

“Batik biasanya banyak di minati oleh orang tua. Namun di sini dikombinasikan, yakni motif cengkih dengan berbagai ornamen seperti jaranan Turonggo Yakso, biar anak muda berminat,” tuturnya.


Penulis: Aby

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Batik Trenggalekbatik tuliscengkihjarananTuronggo Yakso
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Indonesia Darurat Sampah, Anak-Anak di Kediri Gelar Kampanye Unik

Indonesia Darurat Sampah, Anak-Anak di Kediri Gelar Kampanye Unik

kisah tipes pertama di dunia

Kisah Pembawa Tipes Pertama di Dunia yang Jadi Legenda Medis

Wawali Blitar Elim Tyu Samba

Gebrakan Wawali Blitar Elim Tyu Samba

  • Gawat, Kurang Dari Seminggu 474 Kasus Covid Baru Muncul di Kediri

    Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist