Bacaini.id, KEDIRI – Puluhan siswa SMP di Kabupaten Kediri mengikuti seleksi olah raga tradisional egrang dan terompah. Olah raga ini nyaris punah diterjang permainan virtual yang ditawarkan aplikasi gadget.
Bermain egrang dan terompah menjadi permainan sulit bagi anak-anak sekarang. Selain ketangkasan dan kekuatan fisik, permainan tradisional ini juga membutuhkan kekompakan.
Untuk melestarikan permainan tradisional ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar kompetisi olah raga tradisional tingkat pelajar. Kabupaten Kediri ikut serta dalam perlombaan itu dengan menyeleksi siswa dengan kemampuan bermain egrang dan terompah paling baik.
Plt. Seksi Pemuda Olahraga Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Tri Setyo Nugroho mengatakan antusiasme pelajar kelas SMP untuk mengikuti seleksi permainan ini cukup besar. Tercatat beberapa lembaga sekolah di Kabupaten Kediri mengirimkan delegasi untuk mengikuti seleksi mulai Selasa, 15 Juni 2021.
“Kemarin kami sudah lakukan seleksi untuk terompah, hari ini kita seleksi untuk egrang. Hasil seleksi nanti akan kami persiapkan lebih lanjut untuk kompetisi di Pacitan,” kata Tri Setyo kepada Bacaini.id di lapangan Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Rabu, 16 Juni 2021.
Ada lima cabang olah raga tradisional yang digelar Pemprov. Namun karena masih masa pandemi, Kabupaten Kediri hanya mengikuti dua cabang olahraga saja. Penyelenggaraan lomba dilaksanakan bulan Juli mendatang. “Untuk lomba egrang kita ambil tiga orang perwakilan, terompah lima orang,” kata Tri Setyo.
Melestarikan Budaya
Panitia pelaksana seleksi, Hutomo, mengatakan tujuan mengikuti kompetisi ini untuk melestarikan budaya olahraga tradisional. Egrang dan terompah adalah warisan budaya olah raga tradisional.
“Dengan kompetisi, kelihatan bagaimana antusias peserta. Ternyata anak-anak ini sangat menyukai permainan tradisional,” katanya.
Dia memastikan olahraga tradisional egrang ini aman karena sudah dipatenkan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi).
Seleksi perlombaan yang diikuti peserta tingkat SMP ini juga mengacu pada pengaturan dari Kormi, dengan menggunakan lintasan sepanjang 50 meter dengan sistem estafet untuk tiga orang secara bergantian.
“Egrang aman dan sudah ada ukuran sesuai standart, semua peraturan ditetapkan Formi. Kita hanya menindak lanjuti sesuai peraturan tersebut,” pungkasnya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: