Bacaini.id, BANGKALAN – Dhea Safitri menjadi atlet catur andalan kontingen Bangkalan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Proprov) Jawa Timur 2022. Dhea sempat dicoret saat mengikuti seleksi PON XX 2021 di Papua.
Parjalanan karir Dhea Safitri menjadi atlet catur di Bangkalan tak semudah membalik telapak tangan. Berbagai kompetisi dilalui hingga menorehkan banyak prestasi. Mulai tingkat nasional maupun internasional.
Dhea pernah meraih juara 3 Kejurnas di Jakarta tahun 2018. Selain itu menjadi juara 3 tingkat internasional di Penang Malaysia tahun 2018. Dhea menyingkirkan 162 peserta dari 12 negara di dunia.
Tak heran jika Dhea kini menjadi andalan warga Bangkalan untuk meraih medali emas di ajang Porprov 2022.
Lahir dari pasangan Tri Wahyuhono dan ibu Sanimah, Dhea yang saat ini berusia 19 tahun kenyang dengan asam garam dunia olah raga khususnya catur. Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya ini bahkan sempat frustasi dan tak mau lagi menyentuh bidak catur.
Ini terjadi saat Dhea dicoret sebagai atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jawa Timur yang akan bertanding di ajang Pekan Olahraga Nasional XX 2021 di Papua.
Pada tahun 2019 Dhea mengikuti seleksi pemain catur yang diadakan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jatim yang akan dikirim pada ajang PON XX Oktober 2021. Namun dia dinyatakan tidak lolos setelah ada pengurangan atlet catur yang akan dikirim ke Papua.
“Sudah dapat SK, lalu ada seleksi ketiga karena ada pengurangan pemain tim PON, dari 6 menjadi 4 atlet putri,” ungkap Dhea di sela-sela latihan catur kepada Bacaini.id, Minggu 22 Agustus 2021.
Kejadian itu membuat Dhea frustasi. Selama satu tahun warga Kecamatan Tragah, Bangkalan itu tak menyentuh alat-alat catur.
Semangat Dhea mulai tumbuh kembali setelah mendapat support kedua orang tuanya. Selain itu Dhea merasa bermain catur adalah passion yang tak bisa hilang begitu saja. Berbekal keyakinan dan ketekunan, Dhea kembali berlatih dan optimis bisa meraih medali emas pada ajang Porprov 2022 mendatang.
Penulis: Rusdi
Editor: HTW
Tonton video: