Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan masih menjadi faktor pemicu tingginya angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Dari data akumulasi 3.829 kasus pengidap HIV pada bulan Mei 2024. Terungkap sebanyak 424 remaja di Tulungagung dengan usia 15-24 tahun positif terinfeksi HIV.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung, Ifada Nurrohmania, menyebut 97 persen kasus HIV di Tulungagung disebabkan hubungan seks berisiko.
“97 persen disebabkan hubungan seks beresiko. Sisanya disebabkan faktor lain, seperti ibu positif HIV yang menularkan virus ke anaknya,” ujarnya kepada wartawan Senin (10/6/2024).
Realitas yang dijumpai di lapangan, masih banyak kelompok remaja yang kurang memahami atau tidak sadar bahwa HIV, termasuk infeksi menular seksual (IMS), masih menjadi ancaman.
Ifada berpandangan tingkat pemahaman atau pendidikan seksual di kalangan remaja masih rendah. Bukan hanya di Tulungagung, fenomena itu terjadi hampir seluruh daerah.
Rendahnya tingkat pendidikan seksual menurutnya jadi salah satu faktor penyebab tingginya kasus infeksi HIV di kalangan remaja. Soal pendidikan seks, banyak remaja diketahui hanya lebih fokus pada resiko kehamilan.
“Mereka tidak paham ada bahaya HIV,” ungkap Ifada.
Pendidikan seks di kalangan remaja diketahui memang sudah dilakukan dan berjalan. Misalnya lembaga Palang Merah Remaja dan lembaga lain. Namun paparan yang diberikan belum memakai bahasa yang tegas.
Penyampaian materi masih sebatas himbauan untuk tidak melakukan seks bebas. Pesannya secara umum kata Ifada memang tersampaikan. Namun soal resiko dan hal-hal vulgar masih banyak yang belum tersampaikan.
Menurut Ifada, KPA terus berupaya berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menjangkau kelompok remaja. Untuk remaja yang diketahui belum terkontaminasi aktivitas seksual akan dijaga.
Sementara kepada remaja yang terdeteksi sudah melakukan seks aktif, KPA akan berusaha melakukan intervensi. KPA akan berkomunikasi dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga.
“Akan ada kegiatan dengan tujuan untuk menjangkau kalangan remaja,” pungkasnya.
Indonesia Darurat HIV dan Transaksi Online Herbal HIV Ratusan Miliar Rupiah
Berdasarkan data yang diperoleh dari mesin Big Data milik Bacaini.ID yang diperoleh dari e-commerce di Indonesia penjualan di toko online wilayah DKI Jakarta saja untuk transaksi per (05/04/2024), untuk jenis obat herbal HIV AIDS Menular De Nature Herbal Ampuh terjual sebanyak 108.743 unitdan Obat untuk HIV Penyakit Menular AIDS Herbal De Nature Tanpa Efek Samping sebanyak 109.180 unit dengan total transaksi mencapai Rp 210,3 miliar. Hal ini perlu dilakukan cross check bahwa kemungkinan masyarakat yang tertular tidak melaporkan atau menggunakan pengobatan medis, tetapi menggunakan pengobatan alternatif/herbal. Total transaksi Obat Herbal di toko online beberapa e-commerce ini terjual sebanyak 17.511.114 unit (kemasan boto) dengan total transaksi mencapai Rp 5,894 triliun.
Perlu diketahui bahwa sampai dengan saat ini HIV dan AIDS adalah penyakit yang masih belum ditemukan obat dan vaksinya secara medis. Namun masyarakat masih percaya penggunaan obat herbal.
Obat Herbal untuk Penyakit Menular AIDS Herbal yang dibeli Masyarakat di Toko Online (E-Commerce) di Indonesia per 05/04/2024. Sumber : Mesin Big Data Bacaini.ID
Penulis: Solichan Arif
