Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Minggu pertama pembelajaran tahun ajaran baru di Tulungagung masih diwarnai sekolah dasar yang tak mendapatkan satupun siswa. Salah satunya adalah SD 1 Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol.
Tidak adanya murid yang mendaftar di SD 1 Bendilwungu ini sudah terjadi selama tiga tahun terakhir. Tahun ini, hanya satu kelas yang terisi oleh murid kelas VI, itupun hanya 11 siswa saja, sedangkan lima kelas lainnya kosong.
“Tahun kemarin, untuk kelas I dan II kami tidak mendapatkan siswa, kelas III hanya ada satu siswa, untuk kelas IV ada tiga siswa, kelas V ada 11 siswa dan kelas VI juga 11 siswa. Tahun ini kami tidak mendapatkan siswa lagi, artinya sudah tiga tahun kami tidak mendapatkan murid baru,” ungkap Plt Kepala SD 1 Bendilwungu, Suyatno kepada Bacaini.id, Selasa, 17 Juli 2022.
Suyatno juga mengungkapkan, pada tahun ajaran baru ini para wali murid selain murid kelas V yang naik kelas VI dengan jumlah 11 siswa itu sepakat untuk memindahkan anak-anaknya ke sekolah lain. Padahal, pihak sekolah sebenarnya ingin mempertahankan mereka untuk tetap bersekolah di SD 1 Bendilwungu.
“Bahkan guru-guru di sini juga siap melakukan antar jemput. Meski jumlahnya sedikit kami ingin mereka tetap sekolah di SD 1 Bendilwungu. Tapi keputusan akhir wali murid seperti itu, dan kami juga tidak bisa melakukan apa-apa,” terangnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat SD 1 Bendilwungu sepi peminat. Diantaranya karena letak sekolah yang berdekatan dengan jalan besar membuat orang tua murid tidak tega dan dianggap tidak strategis untuk anak SD. Selain itu juga tingginya persaingan dengan sekolah swasta. “Banyak faktor yang membuat minimnya minat sekolah di SD 1 Bendilwungu. Mulai dari lokasi sekolah hingga persaingan antar sekolah negeri, swasta dan sekolah berbasis agama,” bebernya.
Upaya promosi pun sudah dilakukan oleh pihak sekolah untuk menarik minat peserta didik baru, mulai dari promosi lewat acara wisuda TK, membagikan promosi sekolah kepada paguyuban masyarakat hingga melakukan door to door.
“Namun tampaknya usaha itu belum efektif. Bahkan kami juga datang ke UPT Pendidikan Kecamatan Sumbergempol untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Tapi solusi itu kami rasa belum cocok,” pungkasnya.
Di sisi lain, beberapa guru di SD 1 Bendilwungu juga mempertanyakan kelangsungan nasibnya, melihat tidak adanya murid baru selama tiga tahun terakhir. Namun mereka juga menolak untuk digabungkan dengan sekolah lain.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira