• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, August 21, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Sejarah Masjid Al-Alawi, Lebih Tua Dari Pondok Lirboyo

ditulis oleh Editor
05/04/2022
Durasi baca: 2 menit
752 8
0
Sejarah Masjid Al-Alawi, Lebih Tua Dari Pondok Lirboyo

Masjid tua Al-Alawi Banjarmlati, Kota Kediri. Foto: Bacaini/AK.Jatmiko

Bacaini.id, KEDIRI – Dikenal sebagai kota tua di Indonesia, Kota Kediri memiliki sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam. Sebuah bangunan masjid di Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, menjadi saksi perjuangan para auliya dalam melakukan syiar. Dia adalah Masjid Al-Alawi.

Didirikan oleh Kiai Ambiya, Masjid Al-Alawi berdiri pada akhir abad XVII sampai awal abad XVIII, lebih dulu dibandingkan Pondok Pesantren Lirboyo yang berdiri pada tahun 1910. Hal itu diperkuat dengan adanya makam Kiai Ambiya yang berada di belakang masjid tua tersebut.

Sementara Pondok Pesantren Lirboyo yang didirikan oleh Kiai Abdul Karim atau dikenal dengan Mbah Kiai Manab baru mendirikan masjid tiga tahun setelah berdiri. Menurut catatan sejarah, Masjid Lawang Songo yang merupakan masjid pertama di Pondok Lirboyo dibangun pada tahun 1913.

Keberadaan Masjid Al-Alawi dan Pondok Pesantren Lirboyo ini tak bisa dipisahkan. Ponpes Lirboyo dibangun atas peran Siti Khodijah atau Nyai Dlomroh, putri Kiai Sholeh yang merupakan keturunan Kiai Ambiya. Nyai Dlomroh adalah istri KH. Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo.

Meski berumur tua, bangunan kuno Masjid Al-Alawi dengan nuansa Jawa berbentuk limasan seperti pendopo masih berdiri kokoh sampai sekarang. Terdapat empat tiang utama serta delapan tiang penyangga. Di tiang utama tengah terdapat ukiran rumah lebah yang sudah ada sejak pertama kali masjid tersebut didirikan.

Di sisi serambi masjid juga terdapat sebuah bedug dan kentongan berukuran cukup besar yang terbuat dari kayu berusia tua. Bedug dan kentongan itu masih digunakan oleh jamaah masjid sebelum mengumandangkan adzan hingga kini.

Mohammad Arwani, salah seorang jamaah masjid menjelaskan pada zaman dulu Kyai Ambiya menyusuri Sungai Brantas dan mendapati sebuah kawasan berupa hutan. Uniknya kawasan itu berbau wangi.

“Kawasan tersebut kemudian menjadi tempat tinggal Kiai Ambiya. Beliau mendirikan masjid dan juga pondok pesantren. Karena baunya wangi, Mbah Ambiya memberi nama Banjarmlati atau kawasan yang berbau bunga melati,” kata Arwani kepada Bacaini.id, Senin 4 April 2022.

Arwani juga mengatakan bangunan Masjid Al-Alawi dibuat dari kayu dan berdekatan dengan bibir Sungai Brantas. Seiring perjalanan waktu, bangunan masjid tua itu diperbaiki menjadi lebih kokoh. Proses renovasi dilakukan oleh seorang arsitek dan dibangun bersama para santri Pondok Pesantren Al-Alawi.

Nama besar Kiai Ambiya diturunkan kepada Kiai Sholeh yang merupakan kiai terkenal dan melahirkan tokoh-tokoh agama Islam pendiri pondok pesantren di Kediri. Diantaranya Ponpes Lirboyo, Ponpes Kedunglo, Ponpes Jampes dan Ponpes Batokan.

Hingga kini Masjid Al-Alawi masih menjadi jujukan keturunan dari santri Pondok Pesantren Al-Alawi dari berbagai daerah di Indonesia, terlebih saat bulan Ramadan.

Seperti halnya bulan Ramadan tahun ini, Masjid Al-Alawi kembali mengadakan berbagai kegiatan ibadah seperti salat tarawih, pengajian kitab dan kegiatan ibadah lainnya.

Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Kiai AmbiyaKiai SholehMasjid Al-Alawi BanjarmlatiMasjid Tua di Kota Kediriponpes lirboyo
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Mendulang Emas Hijau Demi Masa Depan

Mendulang Emas Hijau Demi Masa Depan

Trenggalek Melawan, Menolak Tambang Demi Masa Depan

Trenggalek Melawan, Menolak Tambang Demi Masa Depan

imigrasi blitar menangkap WN Malaysia di Tulungagung

Imigrasi Blitar Tangkap WN Malaysia di Tulungagung

  • perempuan muda tewas di kamar kos Blitar

    Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    694 shares
    Share 278 Tweet 174
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15496 shares
    Share 6198 Tweet 3874
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16604 shares
    Share 6642 Tweet 4151
  • Tubuh Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar Penuh Luka Lebam

    579 shares
    Share 232 Tweet 145
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10868 shares
    Share 4347 Tweet 2717

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112