• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, August 24, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Sawo Jadi Sandi Konsolidasi, Ini Masjid di Kediri dan Blitar Tinggalan Loyalis Diponegoro

ditulis oleh Editor
28/02/2025
Durasi baca: 3 menit
513 27
0
Sawo Jadi Sandi Konsolidasi, Ini Masjid di Kediri dan Blitar Tinggalan Loyalis Diponegoro

Sawo Jadi Sandi Konsolidasi, Ini Masjid di Kediri dan Blitar Tinggalan Loyalis Diponegoro (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Keberadaan pohon sawo atau sawo kecik (Manilkara zapota) jadi penanda hampir semua masjid peninggalan pengikut Pangeran Diponegoro, selain gaya arsitekturnya yang tua.

Masjid-masjid kuno itu diketahui banyak dijumpai di wilayah eks Karesidenan Kediri Jawa Timur.

Sawo konon metafora dari sandi Sawwuu shufuufakum atau dalil lengkapnya: Sawwuu shufuufakum Fa Inna Taswiyatah Shufuufi Min Tamaamis.

Artinya lurusan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf termasuk kesempurnaan salat.

Sawo diyakini sebagai simbol konsolidasi gerakan para pengikut Pangeran Diponegoro pasca kalah dalam Perang Jawa (1825-1830).

Mereka diketahui banyak yang hijrah ke wilayah Jawa Timur, khususnya eks Karesidenan Kediri.

Mereka mengubah taktik perjuangan melawan kolonial Belanda, dari sebelumnya memakai jalan bedil dan pedang berganti jalan pendidikan agama.

Tidak sedikit yang kemudian mendirikan pondok pesantren yang dimulai dari pendirian masjid. Untuk menandai keberadaan, dipakailah pohon sawo sebagai penanda.

Berikut masjid di wilayah Kediri dan Blitar yang diyakini sebagai peninggalan para pengikut Pangeran Diponegoro.

Masjid Baiturahman di Desa Tambakrejo Kediri

Masjid di Dusun Dawuhan Kecamatan Gurah ini didirikan oleh pengikut Pangeran Diponegoro yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah, setelah berakhirnya Perang Jawa tahun 1830.

Masjid Al Falah di Desa Adan-Adan Kediri

Dibangun pada masa kolonial Belanda oleh prajurit Pangeran Diponegoro yang menetap di daerah tersebut setelah Perang Jawa.

Masjid Darul Kurmain di Desa Kemloko Blitar

Masjid yang berada di wilayah Kecamatan Nglegok didirikan oleh pengikut Pangeran Diponegoro.

Dua pohon sawo kecik yang berada di halaman masjid menjadi penanda.

Masjid Minhajussalam di Kelurahan Kauman Blitar

Berada di wilayah Kecamatan Srengat, masjid yang berdiri pada tahun 1840 itu diyakini dibangun oleh Raden Sulaiman yang berkaitan erat dengan Pangeran Diponegoro.

Masjid di Ponpes Nurul Huda Kuningan, Kanigoro Blitar

Diyakini sebagai titik awal penyebaran agama Islam di wilayah Kabupaten Blitar.  

Keberadaan masjid dengan penanda pohon sawo kecik itu, diyakini didirikan oleh bekas laskar Pangeran Diponegoro pasca kalah dari Perang Jawa.

Masjid Baitul Yaqin Desa Krenceng Blitar

Berlokasi di wilayah Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, masjid ini didirikan tahun 1861 oleh Kiai Hasan Mustaqim, anggota Laskar Diponegoro asal Bagelen, Jawa Tengah.

Masjid ini menggabungkan gaya arsitektur joglo dan limasan dengan atap berbentuk meru bertingkat.

Selain tempat ibadah, masjid ini juga diyakini pernah menjadi tempat persembunyian Shodanco Soeprijadi, pemimpin pemberontakan PETA di Blitar.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: blitarKedirimasjid tuapangeran diponegoroPerang Jawapohon sawosawo
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tajemtra Jadi Bukti Warga Jember Tak Pernah Lelah Berjuang

Tajemtra Jadi Bukti Warga Jember Tak Pernah Lelah Berjuang

Jepang menciptakan parfum aroma kepala bayi

Jepang Ciptakan Parfum Aroma Kepala Bayi Untuk Redakan Stres

Lepas Peserta Tajemtra 2025, Bupati Fawait Ingatkan Jangan Tinggalkan Salat

Lepas Peserta Tajemtra 2025, Bupati Fawait Ingatkan Jangan Tinggalkan Salat

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    1073 shares
    Share 429 Tweet 268
  • Perempuan Tewas di Kos Blitar: Minta Dihamili Malah Dianiaya

    708 shares
    Share 283 Tweet 177
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15505 shares
    Share 6202 Tweet 3876
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16607 shares
    Share 6643 Tweet 4152
  • Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    718 shares
    Share 287 Tweet 180

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist