Bacaini.id, JOMBANG – Jasa cuci benda pusaka meraup untung menyambut tanggal satu Suro atau Tahun Baru Islam. Sejak seminggu terakhir ‘tukang’ cuci benda pusaka meningkat secara drastis.
Seperti yang dialami Sudari, warga Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Di lapak sederhananya, Sudari terus kedatangan pelanggan yang menggunakan jasanya mencuci benda pusaka.
“Alhamdulillah ramai yang datang untuk merawat pusakanya. Rata-rata keris, pedang, tombak dan ada juga pusaka era Majapahit,” ujar Sudari kepada Bacaini,id, Jumat, 29 Juli 2022.
Pria berusia 52 tahun itu menjelaskan, untuk merawat benda pusaka itu diawali dengan membersihkan semua sisinya secara teliti. Keris yang dikeluarkan dari sarung atau waraka kemudian dibersihkan dengan menggunakan air perasan jeruk yang diyakini dapat memutihkan atau membersihkan besi bertuah.
Selanjutnya, seluruh bagian keris digosok dan disapu bersih menggunakan sikat kecil. Berulang kali Sudari membolak balikkan keris untuk memastikan air perasan jeruk sudah membasuh seluruh bagian keris. Setelah itu keris dikeringkan menggunakan alat pengering menyerupai hairspray baru kemudian dijemur di bawah sinar matahari.
Terakhir sebelum dikembalikan kepada pemiliknya, seluruh pusaka direndam dengan warangan. Warangan adalah bahan mineral yang mengandung unsur arsenikum. Selain berfungsi sebagai racun tikus, warangan juga dipakai untuk mengawetkan keris.
“Air bisa menampakan pamor dari keris tersebut,” imbuhnya.
Tidak hanya mengalami peningkatan orderan, pada momen ini pelanggan Suradi tidak hanya datang dari daerah Kabupaten Jombang. Bahkan, sejumlah pelanggan juga datang dari Surabaya, Gresik hingga Sidoarjo.
Pria yang sudah menekuni usaha pencucian dan perawatan benda pusaka sejak usia muda ini memang tidak mempekerjakan orang lain untuk membantunya. Saat banyak orderan seperti sekarang ini, dia selalu dibantu sang istri untuk menyelesaikan pekerjaannya.
“Rata-rata pelanggan memang pecinta benda pusaka yang sudah merawat benda pusaka itu selama puluhan tahun. Kalau hari biasa paling sekitar 10 benda pusaka, tapi sekarang ini sampai menumpuk,” bebernya.
Sementara itu, setiap satu benda pusaka yang dibersihkan dipatok tarif yang berbeda. Untuk keris kecil dipatok tarif antara Rp 25.000 sampai Rp 30.000. Sedangkan untuk benda pusaka berukuran besar seperti pedang, bisa mencapai Rp 250.000.
“Selain menerima cucian saya juga menerima pesanan waraka juga keris, tombak, pedang dan lainnya,” ujarnya berpromosi.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira