Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung menggelar tradisi ganti baju Mak Co. Tradisi tersebut digelar secara tertutup dan yang boleh mengganti baju Mak Co hanya perempuan belum menikah atau janda.
Seperti biasanya, pengurus Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung mulai membersihkan altar serta menyiapkan beberapa ornamen untuk menyemarakan perayaan Tahun Baru Imlek. Namun ada yang sedikit berbeda, karena disaat bersamaan juga dilakukan penggantian baju Mak Co.
Prosesi ini merupakan tradisi turun temurun. Selama prosesi penggantian baju Mak Co, ruangan dalam klenteng ditutup rapat-rapat. Hanya perempuan yang boleh masuk dengan syarat, sementara pria dilarang masuk selama prosesi berlangsung.
Bioma Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung, Jing Jing mengatakan, setiap menjelang Imlek, pengurus klenteng selalu mengganti baju Mak Co dengan baju berwarna merah. Proses menggantikan baju dilakukan mulai pukul 08.00 WIB.
“Jadi prosesnya mulai dari memandikan Mak Co, setelah itu mengganti bajunya dengan baju warna merah. Warna merah identik dengan kebahagiaan,” kata Jing Jing ditemui Bacaini.id di klenteng hari ini, Rabu, 18 Januari 2023.
Selama proses tradisi menggantikan baju Mak Co berlangsung, tidak semua orang diperbolehkan ikut. Menurut Bioma, Mak Co hanya mau digantikan baju oleh perempuan yang belum menikah, atau perempuan berstatus janda.
“Mak Co memang meminta yang menggantikan baju itu, perempuan yang bersih. Dalam arti perempuan yang masih perawan atau yang janda. Jika tidak diikuti, bianya Mak Co sendiri yang akan menegur,” bebernya.
Lebih lanjut, perempuan berambut lurus itu mengungkapkan, ketika semua prosesi sudah selesai dilakukan, beberapa orang akan membawa pulang air sisa mandi Mak Co. Mereka percaya, mandi dengan sisa air yang digunakan untuk memandikan Mak Co, bisa dijauhkan dari kesialan.
“Air sisa mandi Mak Co kami namakan sebagai air bunga mawar Mak Co,” imbuhnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira