Bacaini.id, KEDIRI – Rumah kosong di Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri menjadi saksi peristiwa angker 10 tahun lalu. Hingga kini warga masih mendengar suara tangis dan jeritan perempuan di sana.
Kisah rumah angker ini bukan omong kosong. Sujarwo, Ketua RT 01 RW 06 Desa Bangsongan membenarkan jika rumah tersebut dihuni makhluk halus. “Rumah itu berada di depan rumah saya,” kata Sujarwo kepada Bacaini.id, Kamis 15 Juli 2021.
Secara kasat mata, penampakan rumah itu sudah sangat mengerikan. Berada di balik rerimbunan pohon dan belukar yang tinggi, rumah itu sangat tak terawat. Menurut Sujarwo, pemiliknya tiba-tiba meninggalkan rumah itu 20 tahun silam.
“Saya tinggal di depannya sejak tahun 1997, dan sering mendengar suara tangisan perempuan serta anak-anak,” kata Sujarwo.
Tak hanya dirinya, anak dan istrinya juga kerap mendengar tangisan. Bahkan seringkali diikuti suara teriakan pada jam malam atau saat suasana kampung sedang sepi.
Suara tangisan dan jeritan itu sangat keras. Sujarwo pernah terbangun dari tidurnya ketika tiba-tiba mendengar suara perempuan menjerit tengah malam. Sebagai Ketua RT, Sujarwo khawatir sesuatu yang buruk menimpa warganya.
Namun saat dicari di sekeliling rumah dia tidak mendapati apa-apa. Padahal suara itu terdengar jelas dari rumah kosong di depannya. Peristiwa itu terjadi tepat jam 02.00 WIB dini hari.
Suara tangisan perempuan dan anak-anak juga terdengar sangat kencang saat warga mengumandangkan takbir pada Idul Fitri kemarin. Kali ini tak hanya dia dan anak istrinya yang mendengar, tetapi juga tetangga lain. Namun lagi-lagi saat diperiksa tidak ada apapun di rumah itu.
Hajatan Ghaib
Keberadaan rumah kosong itu juga sempat menggemparkan warga Desa Bangsongan 10 tahun silam. Saat itu Sujarwo didatangi tamu yang menanyakan pemilik rumah di depannya. Mereka adalah pemilik sound, pemain elektone, dan tukang rias.
Kepada Sujarwo ketiganya menanyakan pemilik rumah kosong yang katanya baru saja menggelar hajatan sehari sebelumnya. Kedatangan mereka untuk menagih pembayaran sewa sound, musik, dan rias.
“Padahal di sini tidak ada yang menggelar hajatan. Dia memperlihatkan faktur orderan dan alamatnya rumah kosong itu,” ungkap Sujarwo.
Dengan bingung Sujarwo menjelaskan jika rumah tersebut sudah lama kosong. Tidak mungkin ada gelaran hajatan yang dirinya tidak tahu. Mengingat rumah Sujarwo berada persis di depannya.
Tak hanya juru rias, pemilik sound, dan pemain elektone yang tertipu. Seorang bidan desa juga menjadi korban kejahilan hantu penunggu rumah tersebut. Suatu malam bidan itu menerima panggilan membantu persalinan. Tanpa pikir panjang dia mendatangi rumah itu dan benar-benar membantu proses persalinan hingga lahir seorang bayi.
Tidak ada yang ganjil selama proses persalinan itu. Si bidan juga pulang ke rumah tanpa curiga. Hingga keesokan harinya dia datang kembali ke rumah itu untuk mengambil peralatan yang tertinggal. “Bidan itu sangat kaget karena rumah itu sudah berubah menjadi rumah kosong,” tutur Sujarwo.
Menurut cerita orang tua di sana, rumah itu dulu dihuni oleh satu keluarga yang diwariskan turun temurun. Sampai suatu saat penghuni terakhirnya meninggal dunia. Rumah itu kemudian dibeli saudaranya dan ditempati.
Sejak itulah terjadi hal-hal aneh di sana. Pembeli rumah juga sering sakit-sakitan dan mendapat gangguan dari makhluk halus. Mereka akhirnya menyerah dan pergi meninggalkan rumah begitu saja karena ketakutan.
“Beberapa kali ditempati orang lain juga tidak ada yang betah. Pernah ditempati seorang kiai dari Jombang. Karena tahu ada gangguan, setiap hari rumah itu didoakan. Tetapi tetap saja kiai itu pindah tanpa alasan,” terang Sujarwo.
Karena tak ada yang berani menempati, rumah beserta pekarangan itu dihibahkan untuk desa. Warga memutuskan membangun sekolah dasar Islam di sana dengan jumlah ruangan hanya empat kelas. Namun tak lama kemudian bangunan sekolah itu dirobohkan dan terbengkalai sampai sekarang.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: