Bacaini.id, TULUNGAGUNG – RSUD dr. Iskak Tulungagung sukses menggelar proctorship tindakan intervensi bedah saraf untuk kasus kelainan pembuluh darah dan kasus tumor. Sampai saat ini belum banyak rumah sakit yang memiliki teknologi dan tim yang dapat melakukan prosedur untuk kasus kelainan pembuluh darah.
Proctorship (tukar pengetahuan)bedah saraf yang berlangsung di Ruang Cathlab RSUD dr. Iskak Tulungagung ini dibuka oleh tim Neuro Intervensi RSUD dr. Iskak Tulungagung, dengan supervisi langsung oleh dokter ahli konsultan Bedah Saraf Vaskuler RSUD dr. Soetomo Surabaya, dr. Nur Setiawan S Sp.BS (K).
“Kegiatan ini dalam upaya pengembangan keilmuan bedah saraf di kalangan tenaga kesehatan. Hadir pula tim dokter dan perawat bedah saraf dari Banyuwangi yang ikut belajar tentang intervensi bedah saraf,” kata dokter spesialis bedah saraf RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Mohammad Zakaria Shahab, Sp.BS., Sabtu, 13 Agustus 2022.
Di dunia bedah saraf, biasanya diperlukan tindakan intervensi yang disebut digital subtraction angiography (DSA). Tindakan DSA ini menjadi komponen diagnostik yang dilakukan setelah pemeriksaan CT-Scan kepala.
Hal ini dikarenakan banyak kasus kelainan anatomis dan fisiologis yang tidak dapat dilihat dengan jelas pada CT-Scan, tetapi dapat dilihat dengan jelas pada pemeriksaan DSA. Pada penderita stroke iskemik, misalnya, akan dapat ditentukan pembuluh mana yang mengalami kebuntuan melalui pemeriksaan DSA.
Sedangkan pada penderita TIA (serangan stroke selintas), pemeriksaan DSA berperan dalam menentukan ada atau tidaknya stenosis (penyempitan) di sistem vaskuler. Sehingga dokter akan lebih mudah dalam menentukan langkah berikutnya untuk mencegah dan menangani kelainan yang terjadi.

Selain itu, beberapa penyakit seperti arterio venous malformasi (AVM), arterio venous fistula (AVF), aneurysma, kasus tumor otak seperti meningioma dan beberapa tumor otak lainnya juga membutuhkan peran dari dokter intervensi bedah saraf vaskuler.
Dalam kegiatan proctorship ini, terdapat dua kasus yang dikerjakan, yakni kasus tumor dan kasus kelainan pembuluh darah yang disebut arterio venous malformasi (AVM). Untuk kasus tumor, dikerjakan embolisasi atau pembuntuan pada aliran darah yang menuju tumor. Tindakan embolisasi ini akan menyebabkan ukuran tumor mengecil (shrinkage) dan perdarahan saat operasi bisa diminimalkan.
Tindakan ini bisa menurunkan kerusakan yang mungkin terjadi pada jaringan otak sekaligus mempersingkat waktu operasi tumor.
Sedangkan pada kasus arterio venous malformasi (AVM), dilakukan embolisasi untuk menutup maupun mengurangi aliran darah dan memperkecil ukuran AVM. Arteriovenous malfomation adalah kelainan pembuluh darah di otak maupun tulang belakang yang relatif jarang. Tetapi gejala yang ditimbulkannya dapat menyebabkan gangguan saraf yang serius sampai dengan kematian.
Dengan kegiatan proctorship ini diharapkan pasien yang datang berobat ke RSUD dr. Iskak dapat dilakukan tindakan diagnostik untuk menemukan penyebab dari keluhan yang diderita, sekaligus dilakukan tindakan untuk menyelesaikan penyebabnya.
“Masih jarang nya rumah sakit yang memiliki teknologi dan tim yang dapat melakukan prosedur untuk kasus kelainan pembuluh darah. Dengan pengembangan intervensi bedah saraf vaskuler ini dapat membantu menangani pasien di Tulungagung dan sekitarnya yang membutuhkan tindakan, dengan teknologi dan prosedur yang setara dengan RS lain di kota besar,” kata dr. Mohammad Zakaria. (HTW)