Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Belasan ribu keluarga di Tulungagung sampai saat ini masih belum memiliki jamban sendiri dan masih menumpang jamban milik tetangga. Kendati demikian, perilaku open defecation free (ODF) atau stop buang tinja di sungai di Tulungagung, kini sudah mencapai 100 persen.
Sekda Pemkab Tulungagung, Sukaji mengatakan bahwa saat ini ODF di Tulungagung sudah mencapai 100 persen. Meskipun dalam beberapa bulan lalu, masih ada laporan adanya perilaku buang air besar di sungai atau pekarangan. Maka dari itu, untuk memastikan Tulungagung 100 persen ODF, pihaknya akan melakukan verifikasi.
“Kami akan lakukan verifikasi ODF di 300 rumah yang tersebar di Tulungagung,” kata Sukaji kepada Bacaini.id, Jumat, 5 Agustus 2022.
Sukaji menjelaskan, meski sudah dinyatakan 100 persen ODF, tetapi tetap ada beberapa wilayah yang berpotensi munculnya perilaku buang air besar di sungai. Wilayah itu lebih mungkin terjadi di wilayah yang berada di dekat sungai, salah satunya Sungai Song Tulungagung.
“Maka dari itu, setiap menerima laporan adanya warga yang buang air besar di sungai, pihak desa harus segera terjun untuk memberikan sosialisasi sekaligus membersihkan jamban yang ada di sungai,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Kasil Rokhmad menambahkan bahwa meski Tulungagung sudah 100 persen ODF, namun masih ada sekitar lima persen keluarga yang belum memiliki jamban sendiri. Artinya, jika di Tulungagung terdapat sekitar 351.000 KK, masih ada 17.000 KK yang belum memiliki jamban sendiri.
“Jadi mereka masih nebeng ke rumah tetangganya,” kata Kasil.
Melalui program jambanisasi, Dinkes Tulungagung menargetkan pada tahun ini semua keluarga di Tulungagung bisa memiliki jamban sendiri. Pasalnya, ada alokasi anggaran baik dari dana desa ataupun APBD untuk bantuan pembuatan jamban.
“Anggaran jambanisasi itu tersebar di beberapa dinas. Untuk totalnya belum bisa kami sampaikan, yang jelas targetnya tahun ini akan kami selesaikan,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira