Senin 3 Agustus 2020 menjadi hari bersejarah bagi awak redaksi Bacaini.id. Media online yang digawangi beberapa jurnalis di Kediri ini menggelar tasyakuran atas dimulainya operasional perusahaan tersebut.
Tasyakuran yang diselenggarakan usai sholat Dhuhur ini berlangsung secara sederhana dan khidmat. Disaksikan seluruh awak redaksi, marketing, dan semua orang yang terlibat dalam operasional media ini, Pemimpin Redaksi Bacaini.id Hari Tri Wasono melakukan pemotongan tumpeng dan doa bersama.
“Dengan tasyakuran ini, kita berdoa kepada Tuhan agar selalu menuntun kita dalam bekerja, senantiasa dikuatkan untuk memproduksi informasi yang bermanfaat dan tidak menebarkan fitnah,” kata Hari Tri Wasono didampingi redaktur pelaksana Budi Sutrisno.
Hari menambahkan, media online Bacaini.id ini dibangun bukan semata sebagai unit usaha komersial. Di dalamnya ada misi religiusitas untuk menyampaikan informasi keagamaan (Islam) dengan tetap menjunjung tinggi nilai pluralitas dan kesatuan bangsa.
Karena itu pula kantor redaksi media ini berada di salah satu area Masjid Al Khalid Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kediri. “Ini juga agar wartawannya bisa sholat berjamaah dan tepat waktu,” kata Hari berseloroh.
Sementara itu Budi Sutrisno menambahkan jika media online Bacaini.id dirancang menjadi media online berskala Jawa Timur. Saat ini sudah ada beberapa jurnalis di sejumlah kota dan kabupaten. “Kami targetkan di setiap daerah ada jurnalis Bacaini agar mampu mewujudkan tagline Merawat Jawa Timur,” katanya.
Usai doa bersama, potongan tumpeng pertama diberikan kepada Andika Dwi, perwakilan pengurus Masjid Al Khalid. Andika berharap kehadiran media ini dapat membawa manfaat, utamanya memerangi informasi bohong yang menyebar luas di masyarakat. “Saya mewakili pengurus Masjid Al Khalid menyambut baik kehadiran media Bacaini di tempat kami. Mari bersama-sama menebarkan berita baik kepada masyarakat,” pesannya.
Selain dihadiri awak redaksi dan sejumlah remaja masjid, beberapa perwakilan pemerintah daerah dan legislatif Kota Kediri tampak hadir. Mereka berharap tempat ini bisa menjadi ‘rumah singgah’ untuk mendiskusikan banyak hal tentang Kota Kediri secara bebas dan independen. (GN)