• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, December 7, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Renggang dengan NU Kekuasaan Bung Karno Rungkad

ditulis oleh Editor
1 July 2025 07:00
Durasi baca: 2 menit
Presiden Soekarno atau Bung karno yang pernah digoyang dengan politik uang

Presiden Soekarno mendapat gangguan kekuasaan dengan politik uang (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Hubungan Bung Karno dan Nahdlatul Ulama (NU) tidak baik-baik saja pasca peristiwa 30 September 1965.

NU yang sebelumnya selalu mesra, termasuk sukarela bergabung dalam koalisi Nasakom (Nasionalis Agama dan Komunis) memperlihatkan sikap menentang.

NU meminta Presiden Soekarno segera membubarkan PKI. PKI dianggap biang kerok kekisruhan situasi politik nasional.

Sementara Bung Karno masih mencari jalan keluar bagaimana situasi politik kembali kondusif. Permintaan NU tak juga direspon.

“Sebagai organisasi yang sangat konsisten anti komunis, maka NU terus melakukan kampanye di masyarakat untuk menolak segala bentuk ajaran Marxisme Leninisme,” demikian dikutip dari buku Benturan NU PKI 1948-1965.

Eskalasi gesekan NU dan PKI semakin meninggi. Terutama di Kediri, Blitar, Madiun, Bojonegoro, Banyuwangi, dan hampir seluruh daerah di Propinsi Jawa Tengah.

Bung Karno tidak ingin benturan NU dan PKI terus terjadi. Ketua Umum PBNU KH Idham Khalid dipanggil dan ditanya.

“Kenapa NU gontok-gontokan dengan PKI?,” tanya Bung Karno kepada Idham Khalid.

Idham Khalid membantah NU gontok-gontokan. NU sedang diserang PKI dan membalas. NU tidak akan menyerang selama tidak diserang.

“Kalau digontok dan dikasari maka NU akan bertindak kasar dan siap gontok-gontokan,” tegas Idham Khalid seperti dikutip dari Benturan NU PKI 1948-1965.

Bung Karno berharap NU memelopori kembalinya stabilitas nasional. Harapan itu disampaikan saat hadir di Harlah NU ke-40 di Jakarta (1966).

NU tidak keberatan. Namun syaratnya PKI harus dibubarkan. Sikap NU yang tidak bisa ditekuk itu membuat hubungan NU dan Bung Karno renggang.

NU yang merasa di atas angin tidak terlalu khawatir ‘berseteru’ dengan presiden.

Orang-orang NU menanggapi hubungan yang tidak baik-baik itu dengan berkelakar.

“Sukarno tanpa NO (Nahdlatul Oelama) akan menjadi Sukar. Bung Karno tanpa NO akan menjadi Bungkar,” demikian dikutip dari Benturan NU PKI 1948-1965.

Sukar dalam artian Soekarno akan menghadapi situasi yang sulit. Sedangkan Bungkar akan menghadapi situasi rungkad, porak-poranda.

Pada tahun 1967 atau sekitar 1-2 tahun masa renggang dengan NU, Presiden Soekarno lengser dari kekuasaanya dan digantikan Soeharto.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: bung karnohubungan Soekarno NUNUPKIrungkadsoekarno
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tiga Tren Baru Anak Muda di Kediri, Jangan Ketinggalan

Tiga Tren Baru Anak Muda di Kediri, Jangan Ketinggalan

AJI Kediri Protes Intimidasi Petugas SPPG kepada Wartawan Saat Meliput Keracunan MBG

AJI Kediri Protes Intimidasi Petugas SPPG kepada Wartawan Saat Meliput Keracunan MBG

Diplomasi Peci Prabowo Subianto

Mengapa Ancaman Denda 1 Triliun Tak Membuat Gentar Mafia Kayu?

  • gus yahya

    Gus Yahya Sudah Siap dengan Apapun Permintaan Kiai Sepuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tawadhu Gus Yahya pada Dawuh Kiai Sepuh di Jombang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112