Bacaini.id, KEDIRI – Polres Kediri Kota menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Bintang Balqis Maulana (14), santri Pondok Pesantren (Ponpes) PPTQ Al-Hanifiyyah Mojo, Kabupaten Kediri Jawa Timur.
Terungkap dalam 55 adegan yang diperagakan 4 santri pelaku penganiayaan. Korban mengalami kekerasan selama 4 hari (18-23 Februari 2024) di 3 lokasi yang berbeda hingga meregang nyawa.
“3 adegan di TKP pertama, 12 adegan TKP kedua dan 40 adegan di TKP ketiga yang terjadi dalam tiga waktu,” ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji kepada wartawan Kamis (29/2/2024).
Bintang Balqis Maulana diketahui tewas dengan sekujur badan mengalami lebam-lebam. Korban berasal dari Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
Pihak pondok pesantren sempat menyatakan kepada keluarga, kematian korban akibat terpeleset. Namun upaya menutupi kekerasan yang terjadi itu terbongkar setelah tubuh korban diketahui penuh jejak kekerasan.
Dari hasil penyelidikan kepolisian, penyebab terjadinya aksi penganiyaan terhadap korban diduga lantaran salah paham. Para pelaku yang telah ditetapkan tersangka diketahui merupakan santri senior.
Menurut Bramastyo, para pelaku penganiayaan menggunakan tangan kosong. Pukulan keras itu didaratkan berulang-ulang pada tubuh korban, yakni kebanyakan setengah badan ke atas.
Adapun masing-masing pelaku memiliki peran masing-masing. Bramastyo juga mengatakan, rekonstruksi yang digelar bertujuan untuk membuat perkara yang terjadi menjadi terang-benderang.
Hingga saat ini proses hukum masih berjalan. “Dari keempat tersangka, sama-sama semua punya peran dalam hal penganiayaan atau pengeroyokan sehingga menyebabkan kematian korban,” pungkasnya.
Penulis: Agung K Jatmiko
Editor: Solichan Arif