Bacaini.id, BLITAR – Bupati Blitar Jawa Timur Rini Syarifah atau Mak Rini menggelar refleksi pemerintahan akhir tahun 2023.
Sejak dilantik bersama Wabup Rahmat Santoso atau Makde Rahmat pada 26 Februari 2021, Mak Rini membeberkan berbagai capaian dalam mewujudkan visi misi Panca Bhakti.
Di antaranya adalah program bantuan khusus untuk siswa miskin (BKSM). Pada tahun 2023 ada sebanyak 10.032 siswa SD penerima BKSM dengan total anggaran Rp 2.507.750.000.
Jumlah siswa SD di Kabupaten Blitar penerima BKSM lebih besar dibanding tahun 2021, yakni 1.908 siswa. Sedangkan jumlah siswa SMP penerima BKSM tahun 2023 sebanyak 2.365 siswa dengan total anggaran Rp 1.182.500.000.
Selain itu juga ada bantuan seragam gratis untuk siswa kelas 1-7, yakni sebanyak 10 ribu siswa dengan anggaran Rp 1.636.552.000. Sedangkan untuk siswa SMP sebanyak 11.534 siswa dengan anggaran Rp 2.249.856.000.
“Ini merupakan Bhakti pertama dari Panca Bhakti” tutur Mak Rini Kamis (28/12/2023).
Pemkab Blitar juga memberikan perhatian berupa beasiswa kepada para mahasiswa berprestasi dan kurang mampu asal Kabupaten Blitar. Tercatat pada tahun 2022 ada sebanyak 73 mahasiswa yang mendapat beasiswa.
Sedangkan pada tahun 2023 ini, jumlah mahasiswa penerima beasiswa bertambah menjadi 957 orang. Pemkab juga menyediakan fasilitas bus antar jemput pelajar untuk program sekolah sak ngajine.
Bhakti kedua dari visi misi Panca Bhakti Bupati Mak Rini adalah terkait kesehatan, pemberdayaan masyarakat serta perlindungan ibu dan anak. Pada tahun 2023 ini angka harapan hidup telah meningkat, yakni 75,12 tahun.
Hal itu menunjukkan kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Blitar semakin baik. Kondisi itu berbanding lurus dengan turunnya angka kematian ibu (AKI). Pada tahun 2023 ditemukan 6 kasus.
Sedangkan pada tahun 2021 ditemukan sebanyak 69 kasus dan tahun 2022 sebanyak 17 kasus. Begitu juga dengan angka kematian bayi. Pada tahun 2023 turun menjadi 65 kasus dibanding tahun 2022 sebanyak 85 kasus dan tahun 2021 sebanyak 110 kasus.
“Untuk angka prevalensi stunting tahun 2021 14,5% dan tahun 2022 14,3%. Ini ada penurunan sekitar 0,3%,” terangnya.
Sementara terkait layanan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC) semakin meningkat, yakni pada tahun 2022 sebesar 61,1 persen menjadi 71,3 persen pada tahun 2023.
Artinya semakin banyak masyarakat memiliki akses layanan kesehatan berkualitas. Mereka, yakni khususnya masyarakat kurang mampu juga mendapat keringanan biaya layanan kesehatan saat berobat di RSUD Srengat dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Di RSUD Srengat alokasi untuk keringanan biaya layanan kesehatan pada tahun 2023 sebesar Rp 3 miliar. Sedangkan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sebesar Rp 5,8 miliar.
“Kedua RSUD ini juga terus berbenah dan melahirkan inovasi guna peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat,” ungkap Mak Rini.
Perhatian Pemkab Blitar terhadap permukiman warga kumuh selama tahun 2023 juga cukup besar.
Pada tahun 2023 telah dibangun 3.822 sambungan air bersih layak minum. Kemudian membangun rumah layak huni sebanyak 421.964 unit dan rutilahu sebanyak 523 unit.
Soal pengangguran terbuka di Kabupaten Blitar, pada tahun 2023 ini telah menurun menjadi 4,91 persen. Penurunan angka pengangguran dipengaruhi adanya Program Cipta Lapangan Kerja.
Program yang berjalan dilengkapi pelatihan kompetensi, wirausaha baru, dan bursa kerja, termasuk adanya perlindungan jaminan sosial kepada petani, perlindungan perempuan dan anak.
Pada tahun 2023, dibanding tahun sebelumnya angka kekerasan pada perempuan turun menjadi 23 kasus. “Untuk melindung perempuan dan anak telah dibentuk Satgas PPA dan Rumah AMAN,“ terangnya.
Pada bhakti ketiga, pelayanan publik berbasis e government memiliki skor baik. Indeks SPBE Kabupaten Blitar kategori baik, termasuk indeks inovasi daerah sangat inovatif dengan skor 61,42.
Terkait perijinan semua berbasis online. Pada tahun 2023 tercatat sebanyak 15.156 pengurusan perijinan dan jumlah itu lebih besar dibanding tahun 2022.
Pada bhakti keempat terkait dengan pengembangan potensi ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar pada tahun 2022 mencapai 5,20 persen. Angka itu merupakan tertinggi selama 10 tahun terakhir.
PDRB Kabupaten Blitar tahun 2022 sebesar 41, 78 triliun. Dengan dukungan BUMD diharapkan ekonomi masyarakat semakin meningkat dan terjaga dari inflasi.
Sementara Bhakti kelima menyangkut Pesona Blitar Raya. Kabupaten Blitar memiliki berbagai potensi wisata yang luar biasa, di mana destinasi wisata mengalami tren kenaikan. “Hal ini telah mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Bupati Mak Rini, atas segala capaian yang ada diharapkan tidak membuat semua berpuas diri. Sebab masih banyak pekerjaan rumah di Kabupaten Blitar untuk diselesaikan lebih baik.
Penulis: Solichan Arif