Kalaksa BPBD Kota Kediri, Indun Munawaroh menjelaskan bahwa sosialisasi dan simulasi tanggap bencana banjir ini sangat penting dilakukan. Tujuannya apabila ada bencana terjadi, karyawan perusahaan harus mengetahui upaya penyelamatan agar tidak terjadi korban jiwa.
“Berdasarkan kajian resiko bencana yang sudah kita susun, potensi bencana banjir punya resiko yang cukup tinggi du Kota Kediri. Walaupun secara historis tidak punya kejadian besar banjir, tapi memang kondisi genangan di beberapa titik cukup tinggi di Kota Kediri,” kata Indun.
Sementara, General Manajer Support Telkom Kediri, Agung Riyanto menjelaskan bahwa seharusnya kegiatan ini melibatkan sebanyak 300 orang karyawan Telkom Kediri. Namun karena tetap harus fokus pekerjaan, maka hanya 110 karyawan yang mengikuti kegiatan ini.
“Sebenarnya ada 300 orang, tapi karena fokus pekerjaan yang diikutkan dalam sosialisasi dan simulasi ini sebanyak 110 orang dari semua unit ada di Telkom Kediri,” ujar Agung.
Pelaksanaan simulasi tanggap bencana banjir ini, lanjutnya, dilakukan secara berkala setiap tahun. Sebelumnya, PT Telkom Kediri juga telah menggelar simulasi tanggap darurat bencana kebakaran dengan pihak Damkar Kota Kediri.
“Kegiatan ini untuk mengantisipasi kebencanaan, jadi jika terjadi, kita sudah siap,” imbuhnya.
Penulis: Wahyu
Editor: Novira