Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Sebanyak 65 rumah warga dan tempat ibadah di Desa Sukorejo, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung rusak akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi Senin sore, 17 Januari 2022. Kejadian tersebut menyebabkan bagian atap dan tembok bangunan rusak tertimpa pohon.
Beberapa relawan dari BPBD Tulungagung dan Tagana turut membantu warga setempat melakukan evakuasi di lokasi bencana. Mereka mulai membersihkan pohon-pohon dan memperbaiki rumah yang rusak.
Rohmat (58), salah satu warga terdampak mengungkapkan saat angin puting beliung memporak-porandakan rumahnya, dia hanya bisa berdoa dan mengamankan diri bersama istrinya di teras rumah. Pasalnya, pohon besar yang berada di belakang rumahnya roboh menimpa bagian belakang rumah dan membuat genteng rumahnya pun terbang tersapu angin.
“Masuk ke dalam rumah saja kami takut dan akhirnya tidur di teras,” cerita Rohmat.
Menurutnya, kejadian yang baru pertama kali terjadi ini membuat rumahnya mengalami rusak parah hingga 80 persen.
“Memang sebelumnya pernah ada angin kencang, tapi ini yang paling parah sampai membuat rumah-rumah warga rusak,” ujarnya.
Rohmat berharap agar Pemkab Tulungagung dapat memberikan bantuan kepada warga yang terdampak angin puting beliung. Sehingga warga tidak kesulitan untuk memperbaiki rumah yang rusak.
Sementara itu Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo yang meninjau lokasi bencana mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan BPBD ada sekitar 65 rumah warga yang terdampak. Kerusakan rumah terbanyak terjadi di Dusun Temon dan Banaran, Desa Sukorejo, Kecamatan Karangrejo yang mencapai 40 rumah.
“Banyak pohon tumbang yang menimpa rumah dan tempat ibadah,” ujar Bupati.
Maryoto meminta agar pendataan rumah rusak akibat angin puting beliung terus dilakukan. Agar pihaknya dapat segera melakukan verifikasi untuk membantu perbaikan rumah warga yang rusak.
“Ada yang rusak dalam skala ringan dan ada yang skala berat. Kerusakan terjadi rata-rata pada atap dan tembok rumah. Maka dari itu kami akan membantu material seperti kerangka rumah, genteng dan pembuatan tembok rumah warga yang rusak,” terangnya.
Lebih lanjut, Bupati mengimbau kepada warga Tulungagung agar meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada warga untuk memotong pohon besar yang berada di sekitar rumah agar tidak membahayakan jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang sama.
“Pohon yang besar dan membahayakan tolong dipotong untuk mengurangi volumenya, warga harus terus waspada dan berhati-hati,” tandasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira