Bacaini.id, KEDIRI – Puluhan orang dari sejumlah daerah di Jawa Timur mendatangi Yayasan Bani Ridwan, Desa Bakalan, Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Mereka mengaku menjadi korban investasi trading yang diduga melibatkan salah seorang pengasuh yayasan tersebut.
Isfauzi Hadi, salah satu korban trading mengatakan tujuan kedatangannya ke yayasan tersebut untuk meminta pertanggungjawaban Ihya Ullumudin, pengasuh yayasan yang menjadi salah satu koordinator penghimpun dana investasi senilai Rp22 milyar.
Dalam investasi dari Sugih Berkah Trading (SBT) tersebut, Ihya menjanjikan investasi yang aman dan menghasilkan keuntungan hingga sepuluh persen per bulan. Namun sejak bulan Maret 2022, para investor tidak pernah mendapatkan keuntungan.
“Jangankan keuntungan, untuk mengambil uang yang sudah diinvestasikan saja tidak bisa,” kata Isfauzi kepada Bacaini.id, Minggu, 20 November 2022, malam.
Menurutnya, hingga saat ini jumlah investor yang dikoordinir oleh Ihya ada sekitar 140 orang. Mereka menuntut Ihya mengembalikan uang modal investasi karena tidak pernah menerima keuntungan seperti yang dijanjikan sebelumnya.
“Besaran nilainya beda-beda, jumlah totalnya Rp22 Miliar. Kami minta uang modal dikembalikan,” tandasnya.
Sementara itu, Ihya Ullumudin sendiri mengatakan bahwa dirinya sebagai koordinator investasi sedang berupaya untuk memaksimalkan potensi yang ada untuk pengembalian modal korban. Dia menyebut Juha Irawadi selaku pemilik SBT yang telah membawa kabur seluruh uang korban.
“Saat ini kami masih berusaha memaksimalkan potensi-potensi yang ada untuk pengembalian. Semua uang itu yang bawa pemiliknya,” terang Ihya singkat.
Dalam kesempatan tersebut, korban meminta Ihya selaku koordinator untuk menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk mengembalikan seluruh modal para investor. Namun dia menolak dengan berbagai alasan.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira