Bacaini.id, JOMBANG – Momen berburu pahala pada bulan suci Ramadan dimanfatkan oleh warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Jombang. Puluhan narapidana mengikuti lomba adzan yang digelar di dalam lapas.
Kasi Pembinaan dan Pendidikan Lapas Jombang, Sutopo mengatakan lomba adzan ini bertujuan untuk mewadahi bakat atau kelebihan yang dimiliki warga binaan.
“Tujuan kita untuk memberi semangat terutama kepada warga binaan yang memiliki kemampuan adzan, agar kemampuan mereka juga tersalurkan meski sedang menjalani hukuman di sini,” kata Sutopo kepada Bacaini.id, Selasa, 5 April 2022.
Sutopo mengatakan, perlombaan digelar di Masjid At-Taqwa yang berada di dalam lapas yang berdiri di Jalan KH Wahid Hasyim, Jombang. Panitia perlombaan menggelar lomba adzan dengan beberapa tahapan sejak hari pertama Ramadan. Mulai dari penjaringan peserta, babak penyisihan, semifinal hingga babak final.
Tidak tanggung-tanggung, dewan juri lomba adzan ini didatangkan langsung dari kantor Kementrian Agama Kabupaten Jombang. Dewan juri menentukan beberapa standar kriteria dalam melakukan penilaian. Mulai dari makharijul huruf, intonasi atau lagu dan juga adab.
“Kita kerjasama dengan Kemenag untuk pembinaan dan penilaiannya,” imbuhnya.
Hari ini, tiga warga binaan yang masuk final kembali bersaing di hadapan tim dewan juri serta ratusan warga binaan yang hadir. Dengan suara lantang satu persatu finalis mengumandangkan adzan secara bergantian.
Setelah dilakukan penjurian dan penilaian, panitia mengumumkan juara pertama, kedua dan ketiga. Para finalis masing-masing mendapatkan hadiah dari Kalapas Jombang yang disampaikan oleh panitia lomba.
Ditetapkan sebagai juara 1 lomba adzan, Subarkah mengaku sangat bahagia. Bahkan dia sangat antusias mengikuti lomba adzan ditengah menjalani hukuman di dalam lapas. Sebelum dibui, pria berusia 51 tahun ini mengaku sudah biasa menjadi bilal di mushola di tempat tinggalnya.
Karena sudah terbiasa mengumandangkan adzan, Subarkah terlihat santai dan tidak canggung saat mengumandangkan adzan di hadapan dewan juri. Dengan suara lantang seluruh bacaan adzan diselesaikan dengan suara emasnya.
“Dari awal ada pengumuman lomba adzan saya langsung tertarik untuk ikut. Alhamdulillah bisa dapat juara, ini bonus untuk saya. Dari awal, saya ingin memperingati bulan Ramadan dengan bahagia,” kata Subarkah.
Panitia mencatat ada 27 peserta dari total 900 warga binaan yang ikut andil dalam perlombaan adzan. Sebagian peserta rata-rata memiliki kemampuan menjadi bilal dengan baik. Selain lomba adzan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Jombang juga mengadakan sejumlah kegiatan untuk mengisi bulan suci Ramadan. Diantaranya tadarus Al-Quran serta mengadakan pengajian yang diisi oleh muballigh.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira