• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, September 17, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Psikolog: Masyarakat Sudah Bosan

ditulis oleh redaksi
28/11/2020
Durasi baca: 2 menit
562 23
1
Psikolog: Masyarakat Sudah Bosan

Kristika Sadtyaruni M.Psi., Psikologi dalam acara Psychologist Goes to School

Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan mulai turun. Virus yang telah merenggut 1.6521 jiwa di Indonesia ini tak lagi dianggap ancaman.

Psikolog dari Brilian Exelent Psichology Kristika Sadtyaruni M.Psi., Psikologi, mengatakan masyarakat sudah mulai bosan dengan pandemi yang berkepanjangan ini. Ketaatan untuk mematuhi protokol kesehatan sangat berkaitan dengan aspek kepribadian seorang.

Kristika menjelaskan saat ini banyak yang beranggapan jika kondisi sudah kembali normal. Ketakuran dan kecemasan terhadap Corona sudah luntur dibanding saat pemerintah mengumumkan status siaga Maret 2020 lalu. Akibatnya protokol kesehatan tak lagi diindahkan.

baca ini Jebolnya Pertahanan VIP Dihantam Covid-19

Dari sisi psikologis, sikap untuk mengacuhkan kaidah perilaku sehat ini adalah bentuk kepribadian yang tidak bertanggungjawab, baik kepada diri sendiri maupun lingkungan.

”Orang yang punya tanggung jawab akan menghindari berkerumun. Karena dia bisa menulari orang lain juga,” kata Kristika kepada bacaini.id.

Selain kesadaran, hal lain yang mempengaruhi tingkat kepatuhan adalah pengetahuan. Minimnya pengetahuan tentang bahaya Covid-19 akan mempengaruhi kewaspadaan seseorang dalam memandang virus ini. Karena tak menganggapnya sebagai ancaman, kesadaran untuk menjaga protokol mulai ditinggalkan.

baca ini Kapasitas Ruang Isolasi Rumah Sakit Mulai Menipis

Namun lagi-lagi Kristika mengembalikan dinamika ini pada kepribadian seseorang. Sebab tak sedikit justru sikap acuh ini dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan cukup tentang Covid-19.

Lamanya durasi ancaman virus corona, menurut Kristika, juga menjadi persoalan sendiri. Pandemi ini telah mengganggu psikologis masyarakat dan menimbulkan banyak reaksi. Seperti kecemasan berlebihan, marah-marah, stres dan tertekan karena aktivitas mereka dibatasi, tidak bisa sekolah, atau keterbatasan bekerja untuk menghidupi keluarga.

Di Kota Kediri, dampak pandemi telah banyak menimbulkan persoalan kejiwaan. Tak sedikit masyarakat yang berkonsultasi karena mengalami depresi dan gangguan emosi. “Kadang juga terjadi panic attack, seperti tiba-tiba sesak nafas dan tak bisa berpikir sesaat,” kata Kristika.

Namun demikian rata-rata pasien yang mengalami hal itu bukan hanya terkait covid, melainkan mempunyai penyakit mental bawaan yang diperparah dengan pandemi.

Bertuntung keputusan pemerintah untuk menerapkan ‘new normal’ cepat dilakukan. Hal ini secara langsung telah menyelamatkan masyarakat untuk melepaskan diri dari belenggu pandemi. Perlahan-lahan masyarakat mulai beradaptasi dengan situasi ini meski dengan harapan tak mengendurkan kewaspadaan diri.

“Gangguan psikologis ini mulai menurun seiring new normal diberlakukan. Sekarang orang sudah mulai survive dengan kondisi dan mereka sudah bisa beradaptasi,” pungkas Kristika.

Penulis: Karebet
Editor: HTW

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Brilian Exelent PsichologyCovid-19Kristika Sadtyarunipandemipsikologi
Advertisement Banner

Comments 1

  1. Pingback: Kapasitas Ruang Isolasi Rumah Sakit Mulai Menipis – Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Stigma negatif India

Kenapa India Mendapat Stigma Negatif Warga Dunia?

Perburuan ikan tuna dan hiu

Perburuan Tuna dan Hiu Jadi Kebiasaan Nenek Moyang Bangsa Asia Tenggara

Pabrik rokok baru di Trenggalek

4 Pabrik Rokok Baru Siap Berdiri di Trenggalek

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2911 shares
    Share 1164 Tweet 728
  • Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15546 shares
    Share 6218 Tweet 3887
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16618 shares
    Share 6647 Tweet 4155
  • Tak Ada Gejolak Warga NU Bela Gus Yaqut di Korupsi Kuota Haji

    575 shares
    Share 230 Tweet 144

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112