Bacaini.ID, BLITAR – Aksi protes terhadap pejabat tinggi negara saat melakukan lawatan kerja di Blitar Jawa Timur bukan pertama kali terjadi.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bukan satu-satunya pejabat tinggi negara yang mendapat sambutan protes saat kunjungan kerja di Kota Blitar.
Pada 20 Februari 2012 silam Wakil Presiden Indonesia Boediono juga pernah mendapat sambutan aksi protes dari aktivis mahasiswa Blitar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat lawatan di Kota Blitar pada 7 September 2021 juga mendapat bentangan poster dari para peternak Blitar.
Sementara pada Rabu 18 Juni 2025, 3 aktivis mahasiswa diketahui berusaha membentangkan poster untuk rombongan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Alih-alih poster terbaca oleh Wapres Gibran yang hendak makan siang di rumah makan Jalan Kalimantan Kota Blitar.
3 personil Paspampres langsung bergerak cepat. 3 aktivis mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar diringkus.
Dalam rekaman video berdurasi 10 detik yang viral di media sosial, poster direbut paksa. Poster itu bernarasi kritik pedas kepada Wapres Gibran.
“Omon-omon 19 Juta Lapangan Kerja”, “Semangat Terus Bikin Bualan Mas Wapres”, “Dinasti Tiada Henti” dan “Siapa Percaya Pengangkang Konstitusi”.
Wakapolres Blitar Kota Kompol Subiyantana membenarkan adanya insiden itu. Ia mengatakan tidak ada penangkapan.
Petugas (Paspampres) hanya menghalau para aktivis mahasiswa untuk minggir sebab lokasi yang hendak dilalui Wapres harus steril.
“Ketiganya (mahasiswa) sekarang sudah pulang. Cuma dihalau, suruh minggir. Kalau VVIP kan harus steril,” ujar Subiyantana kepada wartawan Rabu 18 Juni 2025.
Sementara pada masa Wapres Boediono tahun 2012, 5 aktivis mahasiswa PMII yang menyambut kedatangan Boediono di Kota Blitar dengan aksi protes, juga langsung dibubarkan.
Mereka tengah menyuarakan isu skandal Bank Century. Para aktivis mahasiswa itu langsung diangkut ke atas truk aparat kepolisian Kota Blitar.
Pada 7 September 2021 saat Presiden Jokowi beserta rombongan hendak ke Makam Bung Karno, seorang laki-laki tiba-tiba membentangkan poster.
Poster bertuliskan: “Pak Jokowi Bantu Peternak beli Jagung dengan harga wajar”.
Pria yang kemudian diketahui peternak itu langsung ditangkap petugas kepolisian dan dibawa ke mapolres Blitar Kota.
Poster di tangannya direbut dan diremas-remas. Keterangan yang disampaikan Polda Jatim, tidak ada penangkapan dalam peristiwa itu.
Yang bersangkutan usai dimintai keterangan langsung dilepaskan. Bahkan setelah itu Presiden Jokowi melalui kementerian terkait menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.
Seorang mantan aktivis mahasiswa di Blitar mengatakan kritik atau protes yang dilakukan mahasiswa kepada pejabat negara adalah hal yang biasa.
Begitu juga yang dialami Wapres Gibran pada Rabu 18 Juni 2025 kemarin. Aksi membentangkan poster kritikan adalah hal lumrah.
Ia justru mempertanyakan logika fikir pihak yang menuding aksi protes mahasiswa itu sebagai upaya cari perhatian (caper) yang memalukan.
“Namanya mahasiswa ya harus kritis dan independen seperti itu. Justru aneh kalau mahasiswa diam saja melihat situasi yang tidak baik-baik saja,” ujarnya tanpa bersedia disebut nama.
Sementara Ketua Pengurus Cabang PMII Blitar Muhammad Thoha Ma’ruf melalui keterangan tertulisnya mengatakan berniat membentangkan poster sebagai sambutan untuk Wapres Gibran.
Poster yang dibentangkan sebagai bentuk catatan kritis aktivis PMII Blitar kepada Wapres Gibran. “Kami memang berniat membentangkan poster itu sebagai sambutan untuk Wapres Gibran,” ujarnya.
Sayangnya saat dihubungi Bacaini.ID untuk dikonfirmasi lebih jauh pasca insiden aksi, Muhammad Thoha Ma’ruf tidak bersedia merespon.
Penulis: Solichan Arif